Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

29

         belum bisa mencukupi kebutuhan penduduknya, akibatnya Indonesia
         masih harus mengimpor beras dari negara'penghasil pangan lain.

                Kebijakan ini menuai kritik dari beberapa kalangan termasuk
         sejumlah ekonom Institute for Development o f Economics and
         Finance (Indef) yang menyebutkan bahwa kebijakan ini anomali,
         karena pemerintah dalam hal ini BULOG melakukan impor beras
         disaat terjadi panen raya (surplus beras).33

                Pemerintah Indonesia harus segera mencari solusi. Kebijakan
         impor dari negara seperti Thailand, Vietnam, Laos, atau Kamboja
        selain menjadikan negara-negara tersebut makin makmur, juga
        ancaman akan dampak ketergantungan impor. Dalam jangka panjang
        negara-negara tersebut secara perlahan akan melindungi kepentingan
        domestiknya dalam bidang pertanian, karena mengalami penurunan
        jumlah petani dari tahun ke tahun dan degradasi lahan.

                Selain dipengaruhi ancaman krisis pangan global di masa
        mendatang, salah satu ancaman serius yang akan dihadapi Indonesia
        di masa datang adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
        pangan, khususnya beras dan beberapa komoditas strategis lainnya
        sebagai akibat rendahnya produksi dan produktivitas pangan tersebut.
        Di sisi lain, data menunjukkan bahwa kebutuhan pangan domestik
        yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun akibat laju
        pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, serta mulai terjadinya
        pergeseran pola konsumsi pangan, termasuk pangan yang tidak
       diproduksi di dalam negeri atau volume dan nilai impornya tinggi
        (terigu, susu, kedele, gula).

               Kebijakan pemerintah mulai diarahkan pada pertanian yang
       berbasis perluasan lahan, tetapi kenyataan, produktivitasnya sudah
       mengarah pada kondisi yang stagnan. Dari data yang ada ternyata
       Palawija yang diproduksi dalam 3 (tiga) tahun terakhir memperlihatkan
       produktivitas yang stagnan, yakni kedelai, kacang hijau, dan ubi kayu
       bahkan mengalami penurunan produksi. Produktivitas lahan turun
       tidak masalah, asalkan produksi total meningkat, dan pasokan

33“Surplus Beras 4,3 Juta Ton”, 2011, www.bkp.deptan.go.id
   1   2   3   4   5   6   7   8