Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
14
budaya. Indonesia juga diperkaya dengan dua tipe ekologi budaya,
yaitu kawasan geologi muda (tanah vulkan) yang berkembang
menjadi persawahan irigasi dan kawasan geologi tua (bukan tanah
vulkan) yang berkembang menjadi budaya sawah perladangan
(Geertz, I960).5
Dengan demikian, Aktualisasi SISMENNAS terhadap Kebijakan
Alih Fungsi Lahan Guna Ketahanan Pangan dalam rangka
Kemandirian Bangsa, merupakan suatu sistem manajemen yang
mempertimbangkan keragaman yang mengisi Indonesia.
d. Ketahanan Nasional sebagai Landasan Konsepsional
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamik
bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional
yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan meng’embangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Dalam
pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan
nasional yang harus diwujudkan. Suatu kondisi kehidupan yang
dibina secara dini terus menerus dan sinergik, mulai dari pribadi,
keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional bermodalkan keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi
tersebut dilakukan berdasarkan pemikiran geostrategi berupa suatu
konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan
kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia. Konsepsi tersebut
dinamakan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia.
5 Uraian Geertz dalam karyanya “Involusi Pertanian” memberikan penjelasan mengenai
alasan ekologis yang menyebabkan sawah mudah dikembangkan di daerah vulkan dan
sebaliknya sulit dikembangkan di daerah gambut.

