Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
31
Nasional (Tannas). Namun perencanaan pembangunan pertanian yang
belum diikuti dengan mapping lahan pertanian yang jelas berdampak pada
kondisipangan nasional saat ini mengalami penurunan produksi yang
diakibatkan oleh salah satunya adalah alih fungsi lahan pertanian.
Meningkatnya konversi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian
memperbesar masalah dalam mencapai target pembangunan pertanian.
Konversi lahan pertanian ke non pertanian seperti pengambangan properti,
(lihat lampiran gambar) secara tidak langsung mengurangi kuantitas
ketersediaan pangan akibat terganggunya prasarana jaringan irigasi yang
berdampak pada penurunan produktivitas usaha tani.
13. Implikasi Implementasi Sismennas Dalam Perencanaan
Pembangunan Pertanian Guna meningkatkan Produksi dan
Distribusi Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa,
a. Implikasi Implementasi Sismennas Dalam Perencanaan
Pembangunan Pertanian Guna Meningkatkan Produksi dan
Distribusi Pangan.
Perencanaan pembangunan pertanian dalam periode tahun
2010-2014 didukung dengan program prioritas Peningkatan
Ketahanan Pangan dan Pembangunan Infrastruktur. Peningkatan
ketahanan pangan yangiNjuga merupakan lanjutan revitalisasi
pertanian dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian pangan,
peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan
petani, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam,
peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian terbesar 3,7% per
tahun dan indeks nilai tukar petani sebesar 115-120 pada 2014.
Program-program yang direncanakan antara lain: a) Program
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia, b) Program penyediaan dan
pengembangan prasarana dan sarana pertanian, c) Program
penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing, d) Program
peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan, e)
Program peningkatan produksi dan produktivitas dan mutu produk

