Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
Dalam rangka mensukseskan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan
llegal (GN-WOMI) yang telah dicanangkan Badan POM pada 8 Februari 2013
sebelumnya, pada hari ini, 26 Juni 2013, BBPOM di Yogyakarta
menyelenggarakan acara Pencanangan Gerakan Nasional Waspada Obat dan
Makanan llegal (GN-WOMI) di Wilayah DIY. Wakil Gubemur DIY yang diwakili
oleh Pit. Kepala Dinas Kesehatan DIY menyematkan pin GN-WOMI kepada
perwakilan Instansi Pemerintah, wakil pelaku usaha, serta wakiJ masyarakat
Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya diikuti penandatangananan
Komitmen Bersama Anti Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, Suplemen
Makanan, dan Pangan llegal oleh Kepala BBPOM di Yogyakarta beserta
perwakilan instansi pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat yang hadir.
Selanjutnya, terkait dengan pengawasan post-market yang dilakukan oleh Balai
Besar POM di Yogyakarta, hari ini juga, Kepala BBPOM di Yogyakarta bersama
dengan Wakil Gubemur DIY yang diwakili oleh Pit. Kepala Dinas Kesehatan
DIY, Kejaksaan Tinggi DIY, Disperindagkop DIY, Pemilik produk ilegal,
mahasiswa, melaksanakan pemusnahan produk ilegal secara simbolis, yang
terdiri dari Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan pangan ilegal hasil
pengawasan Balai Besar POM di Yogyakarta tahun 2009 - 2012. Produk yang
dimusnahkan tersebut memiliki nilai keekonomian mencapai Rp.
2.000.000.000,- (dua milyar rupiah), terdiri dari Obat yang tidak memenuhi
ketentuan berjumlah 235 item (24.457 kemasan), Obat tradisional tidak
memenuhi ketentuan berjumlah 467 item (26.694 kemasan); Kosmetika tidak
memenuhi ketentuan berjumlah 758 item (43.126 kemasan); Pangan tidak
memenuhi ketentuan berjumlah 192 item (1.559 kemasan); dan suplemen
makanan tidak memenuhi ketentuan berjumlah 80 item (1.440 kemasan).
Pemusnahan Obat dan Makanan ilegal hasil pengawasan Balai Besar POM di
Yogyakarta ini merupakan kegiatan pemusnahan ke-12 dari serangkaian
kegiatan tindak lanjut pengawasan Badan POM selama tahun 2013.
Sebelumnya, telah dilakukan pemusnahan obat dan makanan ilegal di
Pekanbaru, Bandar Lampung, DKI Jakarta, Palangka Raya, Palembang,
Medan, Batam, Semarang, Serang, Jayapura dan Banjarmasin, dengan total
nilai keekonomian mencapai hampir Rp 13.000.000.000,- (tiga belas milyar

