Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

21

        b. Teori Kesejahteraan Sosial.

                  Manusia adalah makhluk sosial, dan setiap manusia ingin hidup
        dengan sejahtera. Kondisi Sejahtera yang dimaksud menunjuk pada
        kesejahteraan sosial, yaitu tercukupinya kebutuhan material dan non-
        material. Dalam masyarakat Indonesia, kondisi sejahtera itu diartikan
        hidup aman dan bahagia karena semua kebutuhan dasar dapat
        terpenuhi, seperti makanan yang cukup, gizi, kesehatan, tempat tinggal,
         pendidikan, pendapatan yang layak, dan perlindungan. Kesejahteraan
        sebagai sebuah keadaan adalah kesejahteraan yang meliputi jasmaniah,
         rohaniah dan bukan merupakan perbaikan dan pemberantasan
         keburukan sosial tertentu saja. Kesejahteraan sosial menurut Friedlander
        dalam Suud11 kesejahteraan sosial merupakan sistem yang
        terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga sosial,
         yang dimaksudkan untuk membantu individu-individu dan kelompok-
         kelompok agar mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan
         dan hubungan-hubungan personal dan sosial yang memberi kesempatan
         kepada mereka untuk memperkembangkan seluruh kemampuan dan
         untuk meningkatkan kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
         keluarga dan masyarakatnya. Definisi tersebut merupakan definisi
         kesejahteraan sosial sebagai sebuah keadaan, yang mencerminkan
         bahwa manusia adalah makhluk sosial yang hams sating membantu
         agar menciptakan suasana yang harmonis dan sejahtera. Wickeden
         menjelaskan tentang kesejahteraan sosial sebagai sebuah pelayanan,
         bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu sistem peraturan, program-
         program, kebaikan-kebaikan, pelayanan-pelayanan yang memperkuat
         atau menjamin penyediaan pertolongan untuk memenuhi kebutuhan-
         kebutuhan sosial yang diakui sebagai dasar bagi penduduk dan
         keteraturan sosial. Dalam hal ini, pengendalian kuantitas penduduk

11 Mohammad Suud Harsono. 2006. Tiga Orientasi Kesejahteraan Sosial. Penerbit: Prestasi Pustaka,
Jakarta, hal.8
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10