Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
46
langsung, kejadian seperti ini menjadi gangguan dan sekaligus sebagai
tantangan dalam pengembangan seni budaya Nusantara yang menuntut
jauh lebih cerdas dan piawai menghadapi berbagai bentuk kemungkinan
lainnya dalam segala hal dari pengaruh lingkungan strategis yang bersifat
regional. Terutam a pengaruh atau kemungkinan gangguan dari negara
serumpun budaya, yang terkadang sulit untuk dibedakan hak atas
kepemilikan, terutam a bentuk-bentuk kebudayaan material. Sebaliknya
ialah, dengan akan berlangsungnya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN
(ASEAN Free Trade Area - A FTA) pada tahun 2015 merupakan kompetisi
pasar yang akan dihadapi. Sejalan dengan itu ialah pesatnya
perkembangan dunia kepariwisataan di lingkungan negara-negara
kawasan regional, turut berpengaruh pada perkembangan seni Nusantara.
Hal ini sangat didukung oleh kemudahan teknologi informasi dan
komunikasi (IC T).18
18. Perkem bangan Nasional
S ecara umum dapat dikemukan tentang perkembangan lingkungan
strategis nasional, bahwa euforia reformasi yang sedang terjadi tampaknya
lebih menuju pada fenomena kehidupan berbangsa dan bernegara serta
berm asyarakat yang lebih cenderung mengarah kepada serba boleh dan
m engabaikan aturan hukum atau norma yang berlaku. Akibatnya adalah
tumbuh sikap mengedepankan kemauan "sendiri". Pemahaman kosep
reformasi yang tidak tepat ini, sampai sekarang merupakan fenomena
umum yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Rasa nasionalisme
semakin tergerus, kesadaran kultural yang seharusnya diperjuangkan dan
ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari terabaikan. Pada akhimya
tindakan yang ditampilkan sebagai aktualisasi diri adalah tindakan atau
perilaku yang cenderung pada gaya kehidupan ala liberalisme atau
“kebarat-baratan" sebagaim ana yang dimaksud dalam pandangan Frans
Magnis Suseno seperti dikutip di muka. Di antara yang dibicarakannya
ialah kategori kebudayaan Barat yang dibedakan dalam tiga tingkat, yaitu:
pertama, kebudayaan-kebudayaan asli Barat; kedua, kebudayaan

