Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
teroris yang dilakukan oleh gerakan separatis di Thailand Selatan
dan Filipina Selatan adalah, sebagai tindakan ofensif terhadap
pemerintah. Sasaran-sasaran mereka adalah infrastruktur
kepentingan nasional dengan tujuan untuk melahirkan ketakutan
publik dan melumpuhkan sistem pemerintahan negara. Semua
tindakan ini sama ada oleh separatis Muslim atau kelompok Islam
militan dipercayai ada hubungan dengan organisasi Al Qaeda6.
Meskipun tujuan politik adalah berbeda tapi Islam adalah faktor utama
mendorong mereka dalam perjuangan ini. Melihat senario ini,
tampaknya masalahnya terorisme adalah berpunca dari Islam militan.
Islam militan adalah pelaku terorisme untuk mencapai tujuan mereka.
Dalam pengkajian ini, Islam militan dikelompokkan sebagai separatis
Muslim dan kelompok Islam militan. Hal ini penting untuk mengatasi
masalah Islam militan di Asia Tenggara karena wilayah ini memiliki
penduduk Islam yang terbesar di. dunia. Munculnya Islam militan
telah mewujudkan ketidakstabilan yang berpanjangan di wilayah Asia
Tenggara dan membutuhkan perhatian khusus untuk menangani
ancaman tersebut. Terorisme menjadikan suasana darurat
berpanjangan kecuali masalah Islam militan ditangani. Ancaman ini
Tnenjadi lebih rumit untuk mewujudkan keamanan serantau jika
mereka berhasil memperkuat jaringan organisasi, dukungan dan
memiliki peralatan teknologi tinggi. Oleh itu, negara-negara ASEAN
perlu bekerjasama untuk mengekang kebangkitan ini bagi
memberantas ferorisme yang bisa melumpuhkan keamanan dan
stabilitas di rantau ini. Oleh karena itu, kertas karya ini akan meneliti
cara menangani kebangkitan Islam militan dan usaha pemberantasan
terorisme di negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia,
Thailand, Filipina, Singapura dan Myanmar.
6 Rohan Gunaratna, M ay 2002, "Inside A l Queda", Global Network of Terror, The Berkeley
Publishing Group, New York.hlm 257.
7

