Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
66
hidup serta meningkatnya daya saing dalam lingkup perekonomian pasar
terbuka terutama di kawasan Asia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1-2014 sebesar 5,21
persen. Pada awal 2014, distribusi PDB berdasarkan wilayah masih
didominasi oleh Pulau Jawa. Bahkan, ada kenaikan dari periode yang
sama tahun lalu sebesar 57,86 persen menjadi 58,52 persen. Pulau
Sumatera pertumbuhannya stagnan di angka 23,88 persen. Sementara
itu, Kalimantan ekonominya menurun dari sebelumnya 8,93 persen
menjadi 8,45 persen. Kondisi tersebut diperkirakan dampak dari kebijakan
aturan pelarangan ekspor minerba. Selanjutnya, tiga provinsi yang
memiliki kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi triwulan 1-2014
yaitu, DKI Jakarta sebesar 16,72 persen, Jawa Timur 15,05 persen, dan
Jawa Barat 14,23 persen65.
Pertumbuhan ekonomi nasional menutut sikap bijak pimpinan agar
tetap dapat terimplementasikan Nilai Pancasila yakni pemerataan,
keadilan sosial, kesejahteraan seluruh rakyat yang nyata. Kendala
ekonomi muncul dari perbedaan pertumbuhan ekonomi antar pulau yang
patut diwaspadai agar tidak dijadikan komoditas politik yang mengarah
pada disintegrasi bangsa. Untuk itu sikap pimpinan tingkat nasional yang
tidak terlarut dalam peningkatan pendapatan dan kemakmuran itu harus
ditunjukkan dengan semangat dan implementasi nilai kesederhanaan dari
Pancasila. Pimpinan dituntut untuk menciptakan kesejehtaraan sosial
secara merata dan adil sesuai dengan terutama sila ke lima. Namun
kendala utama dari sisi ini adalah ketersediaan sarana (infrastruktur dan
sumber daya modal) yang tidak memadai sehingga menyebabkan proses
implementasi keadilan sosial terhambat.
65 www.bps.go.id./ PDRD triwulan I 2014 dan pertumbuhan ekonomi makro I.

