Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

- 31-

        adalah pembuat rencana sekaligus pembuat regulasi dan standar,
        pelaksana kegiatan serta juga pengawas kualitas pekerjaan. Pada
        tahap pengawasan ini yang seringkali dirasakan kurang adalah
        tidak adanya lembaga yang melakukan Audit Kinerja. BPKP di
        level pemerintahan dan BPK di level negara lebih mengutamakan
        Audit Administrasi dan Keuangan.

               Akibat dari tumpang tindih ini maka mekanisme manajemen di
        pemerintahan tidak berjalan dengan baik. Belum lagi di tingkat
        daerah antara pemerintah Propinsi dan Kabupaten semuanya
        menjadi pelaksana kegiatan di daerah, yang mengakibatkan sering
       terjadinya perebutan kewenangan dan merasa lebih memiliki
       otonomi di daerah.

                Dari sisi anggaran kelemahan dalam koordinasi antar
       lembaga ini telah menyebabkan pemborosan anggaran penelitian
       yang diakibatkan banyaknya penelitian yang merupakan duplikasi
       atau mengulang-ulang penelitian yang pernah dilakukan
       sebelumnya oleh lembaga lain. Banyak penelitian yang
       orientasinya hanya pada proyek penelitian itu sendiri dan tidak
       memiliki kerangka yang jelas dalam program nasional untuk
       dikembangkan ke arah industrinya.

b. Implikasi Efektifitas dan Efisiensi Peran Fungsi Kementerian/
       Lembaga Riset Dan Teknologi Terhadap Percepatan
       Pembangunan Nasional (V2>V3)
               Ketidak-efektifan dan ketidak-efisienan dari fungsi
       Kementerian/ Lembaga Riset dan Teknologi dalam menjalankan
       program-program penelitian dan pengembangan berimplikasi pada
       tidak adanya konsep Knowledge Based Economy dalam
       perencanaan pembangunan nasional. Hal ini ditunjukkan dengan
   1   2   3   4   5   6   7   8