Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
- 35-
Riset dan Teknologi serta Bappenas. Munculnya lembaga ekstra/
addhoc ini sebenarnya telah mengurangi peran kedua lembaga
organik di pemerintahan ini.
Rendahnya kemampuan/ kesiapan IPTEK nasional ini pada
akhirnya berimplikasi pada rendahnya daya saing nasional yang
berujung pada kurang cepatnya proses pembangunan nasional di
segala bidang.
14. Permasalahan Yang Dihadapi
Langkah untuk melakukan reformasi fungsi kementerian/ lembaga
riset dan teknologi guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi perannya
dalam rangka percepatan pembangunan nasional perlu segera dilakukan
dengan mempertimbangkan permasalahan yang timbul akibat berbagai
persoalan yang telah diuraikan dalam sub bab 13 serta berbagai
implikasinya terhadap keefektifan lembaga riset dan teknologi dalam
mempercepat proses pembangunan nasional. Berbagai persoalan
tersebut pada akhirnya menimbulkan permasalahan antara lain:
a. Terjadinya Pemborosan Anggaran Penelitian
Akibat tidak efektifnya peran Kementerian Riset dan
Teknologi, maka muncul sikap ego kelembagaan dalam
pengembangan IPTEK. Kementerian Riset dan Teknologi hanya
memiliki kontrol atas anggaran riset yang berada di bawah
koordinasinya, tanpa mampu melakukan kontrol ataupun
penentuan terhadap anggaran riset yang berada pada lembaga
litbang di Kementerian lain. Ketidak-efektifan koordinasi dengan
lembaga-lembaga riset di kementerian lain tersebut, telah
menyebabkan ketidak-efisienan lembaga-lembaga riset teknologi
akibat dari banyaknya duplikasi ataupun pengulangan kegiatan-
kegiatan, yang pada akhirnya membuat pemborosan anggaran.

