Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

19

 b. Teori Pendidikan
               Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa : “Pendidikan yang baik

     adalah yang sinergitas berbagai pendidikan yang dilaksanakan melalui
     pendidikan di dalam keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di
     masyarakat”10. Ketiga penyelenggaraan pendidikan untuk anak disebut
     dengan Tri Pusat Pendidikan. Ki Hajar Dewantoro menyebutkan bahwa
     pendidikan dapat berhasil apabila pendidik mampu melaksanakan peran
     sebagai:

     1) . Ing ngarso sung tulodho: sebagai pemimpin apabila sedang di depan
     harus dapat memberi contoh yang baik, yang meliputi kebaikan budi
     pekertinya, kepandaiannya, dan keterampilannya.

     2) . Ing madyo mangun karso: sebagai pemimpin apabila sedang berada
     di tengah harus dapat membangun, bergotong royong bersama dengan
     orang-orang yang dipimpinnya. Tidak hanya bisa memerintah, namun
     juga harus dapat dan mau “tandang gawe”, yaitu diperintah oleh
     kemauannya sendiri.

     3) . Tut wuri Handavani: sebagai pemimpin apabila sedang berada di
     belakang harus dapat mendorong dan memberi semangat (nyurung
     karep) kepada semua teman-temannya. Ki Hajar berpendapat rasa cinta,
    rasa bersatu, perasaan serta keadaan jiwa pada umumnya, sangat
    bermanfaat untuk berlangsungnya suatu proses pendidikan.

c. Teori Perkembangan Anak
              Teori perkembangan anak menurut Erikson, bahwa setiap orang

    harus melewati fase-fase yaitu 1). Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs
    Kecurigaan); 2). Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu;3). Inisiatif
    vs Kesalahan; 4). Identitas vs Kekacauan Identitas; 5). Keintiman vs
    Isolasi; 6). Generativitas vs Stagnasi; 7). Integritas vs Keputusasaan.
    Perkembangan anak dimulai sejak masa konsepsi sampai usia 18 tahun.

10Ki Hajar Dewantara.Landasan Pendidikan. 2009. Him. 25.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16