Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI

usaha mengangkat pandangan orang melampaui kepentingan diri menuju usaha
bersama demi tujuan bersama.11 Dengan demikian, pemimpin dengan ciri
transformasional akan memperhatikan nilai-nilai kolektif umum seperti kebebasan,
kesamaan, komunitas, keadilan dan persaudaraan. Kepemimpinan transformasional
menjunjung kegiatan yang mengangkat orang melampaui perhatian pragmatis dan rutin
mereka menuju komitmen pada tujuan-tujuan bersama yang lebih tinggi.

b. Satjipto Rahardjo dalam bukunya “S/s/-S/s/ Lain Dari Hukum di Indonesia”
menyatakan bahwa saat ini sefuruh masyarakat Indonesia harus mengimplementasikan
konsep negara hukum dengan cerdas dan disertai dengan moralitas yang tinggi.12
Seluruh pemangku kepentingan harus menyadari bahwa hukum bukan undang-undang,
slogan, kredo, atau retorika, melainkan usaha keras mewujudkan semangat dari hukum
itu sendiri. Realitas di masa lalu yang menjadikan supremasi hukum sebagai supremasi
“undang-undang”, telah menyebabkan semangat dan spirit supremasi untuk keadilan,
kejujuran dan otentisitas semakin menghilang. Dengan demikian, seyogyanya
masyarakat belajar dari kesalahan masa lalu dengan menghadirkan semangat
supremasi hukum yang jujur dan berkeadilan di tengah-tengah kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Berdasarkan tinjauan kepustakaan yang dilakukan terhadap kedua buku
tersebut. sesungguhnya telah dilakukan kajian akademis mengenai konsep
kepemimpinan transformasional dan supremasi hukum di Indonesia.Namun, kedua
buku tersebut belum secara komprehensif menjelaskan mengenai optimalisasi peran
kepemimpinan transformasional guna mewujudkan supremasi hukum secara utuh,
berdasarkan perspektif Ketahanan Nasional. Hal inilah yang akan dibahas lebih jauh
pada bagian selanjutnya dari tulisan ini.

"Sasm into, Y .T r i Henricus Tugimin, 2007, “M enghadirkan Pem im pin VisioneT. YogyaKarta: Penerbit
Kanisius.hlm. 140.
12Satjipto Rahardjo, 2003, “S/s/-S/s/ Lain D a ri Hukum d i Indonesia’ Jakarta: Penerbit Buku Kompas him
118-119.

15