Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

29

                Kedua, keunggulan kompetitif paling tidak merupakan hasil
           interaksi dari tiga tingkatan pasar, yaitu pasar internasional dari
           produk, pasar domestik dari produk dan pasar sarana produksi.
           Dengan kata lain, keunggulan kompetitif dari suatu komoditi dapat
          dipandang sebagai rantai penawaran (supply chain) secara vertikal
          dan horizontal mulai dari perolehan sarana produksi atau bahan
          baku, proses produksi, pemasaran domestik dan pemasaran
          internasional. Dalam kaitan ini, dalam upaya peningkatan dayasaing
          industri manufaktur domestik seringkali dipandang dan diaplikasikan
          sebagai penguasaan mulai dari hulu (up-streams), middle streams
          dan hilir (down stream) suatu industri. Salah satu implikasi dari
          pandangan terakhir ini adalah perlunya strategic alliances17 guna
          membentuk suatu holding company untuk go public (IPO) dengan
          berbagai anak perusahaan, baik dengan jo in t venture perusahaan
          asing maupun perusahaan pada industri domestik terkait lainnya,
          dari hulu ke hilir bahkan sampai pada penguasaan di luar core
          business. Perlu dicatat bahwa Kementerian BUMN tampaknya lebih
          cenderung menempuh pengembangan dayasaing industri dasar dan
          strategik domestik seperti ini dengan program right-sizing. Dalam
          perspektif menghadapi kebijakan perdagangan internasional, arah
         dan pola privatisasi dengan alasan penguatan dayasaing industri
         domestik secara berkelanjutan semacam ini akan lebih mengandung
         ancaman ketimbang peluang bagi keberpihakan pada kepentingan
         perekonomian nasional dan ketahanan nasional.

              Ketiga, secara internasional evaluasi dan pengukuran dayasaing
         (sustainable comparative advantage, SCA) baik dalam perspektif
         ekonomi makro maupun mikro (pada tingkat industri domestik)
         menggunakan berbagai indikator (indeks) dalam menentukan posisi
         sebagai tahapan atas capaian tingkat dayasaing perekonominan,
         yaitu factor driven, eficiency driven dan innovation driven. Implikasi

17 Sebenarnya contoh menarik dalam kaitan ini adalah strategic alliances antara industri Toyota dan Daihatsu
   yang melahirkan Rush dan Terrios. Lihat, Mohammed Belal Uddin dan Bilkis _Akhter. 2011. Strategic Alliance
   and Competitiveness: Theoretical Framework. Researchers World - Journal o f Arts Science & Commerce.
   International Refereed Research Journal (wwwxesearcherswor1d.com) Vol. - II. Issue - 1 . January. Dan
   Tomkins, C. 2001. "Interdependencies, trust and information in relationships, alliances and Networks",
   Accounting, Organizations and Society, Vol. 26, pp. 161-191.
   1   2   3   4   5   6   7   8