Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
29
Kepompong atau Speedboat Fasilitas listrik belum tersedia sehingga
penduduk masih menggunakan lampu tempel, dengan sarana air minum
dan air bersih masih terbatas pada air sumur bor yang sedikit payau, lihat
Gambar 3.2. Gambar 3.3. Pulau Nipa
Kondisi infrastruktur di Pulau Nipa, lihat
Gambar 3.3, yang mendapat sorotan publik
akibat tenggelamnya Titik Referensi (TR190)
yang menjadi dasar pengukuran Garis Pangkal
antara Malaysia dan Indonesia, yang ada di
Pulau tersebut akibat adanya pengerukan pasir
untuk reklamasi pantai Singapura, tidak jauh
berbeda dengan Pulau Sekatung. Pulau Nipa
yang tidak berpenghuni tetap dan hanya
memiliki 1 mercu suar dan pohon bakau memerlukan sentuhan
pembangunan yang lebih menitikberatkan pada pengamanan NKRI
sehingga membutuhkan sarana dan prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan oleh TNI sebagai aparatur penjaga perbatasan Negara, seperti
fasilitas air bersih, listrik, sarana dan prasarana keamanan dengan
tersedianya speedboat yang berkemampuan tinggi untuk mengawasi
kegiatan illegal seperti penyelundupan, pencurian kekayaan SDA, dan
lainnya dan alutsista.
Selain Pulau Sekatung dan Pulau Nipa, Pulau Marore, Miangas dan
Marapit mendapat sorotan dari berbagai pihak terkait dengan penataan dan
pembangunan infrastrukturnya. Dalam upaya menyusun program
perencanaan pembangunan di Pulau Miangas, telah disusun Rencana Tata
Ruang Wilayah Terpadu (RTRW-Terpadu) Pulau Marore, Miangas dan
Marapit, dimana RTRW Terpadu Pulau Marore, Miangas dan Marapit, telah
menjadi bagian tidak terpisahkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
Pulau Sulawesi. Ketiga Pulau ini merupakan pulau terdepan dan berjarak
hanya sekitar 48 mil laut dengan Pulau Davao, Filipina sehingga Ketiga
Pulau ini sering dianggap sebagai bagian dari Negara Filipina.
Pulau Miangas merupakan salah satu pulau kecil di Kabupaten
Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, secara geografis pulau ini berada pada

