Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

18

          Indonesia atau penyelenggara negara memiliki berbagai tujuan
          khusus terkait penyelenggaraan dan kondisi negara, misalnya dalam
          menghadapi isu-isu disintegrasi, Pemerintah dan penyelenggara
          negara akan mengedepankan komunikasi politik dengan framing
         nasionalisme bangsa. Framing yang digunakan akan berbeda ketika
         menghadapi isu lain misalnya isu ekonomi ataupun isu-isu lainnya
         yang akan dibahas dalam komunikasi politik dengan framing yang
         paling sesuai.

         b. Haryatmoko dalam buku “E tika K om unikasi : M anipulasi
        Media, Kekerasan dan P o rn o g ra fi” menjelaskan komunikasi politik
        sebagai cara yang dilakukan oleh pemerintah dan penyelenggara
        Negara dan politisi untuk memberikan pengaruh dan berhubungan
        dengan masyarakat. Komunikasi efektif dengan masyarakat melalui
        media menjadi semakin penting bagi pemerintah dan politisi untuk
        mendapatkan persetujuan akan setiap langkah dan keputusan
        mereka. Pakar professional komunikasi politik dituntut untuk
        mengurus manajemen berita, kampanye, mendesain peran dan
        merancang marketing politik dengan mendasarkan pada riset dengan
        memperhitungkan kompetisi ketat menghadapi lembaga advokasi
       atau kelompok kepentingan yang makin mendapat tempat di media
       karena di anggap mempunyai suara lain dan kritis terhadap
       pemerintah.13

               Perkembangan komunikasi politik yang diselenggarakan oleh
       Pemerintah atau penyelenggara Negara seringkali berhadapan
       dengan kondisi aktual di Negara yang bersangkutan. Pemerintah
       menghadapi situasi dilematis, di satu pihak, cepatnya arus informasi
       menuntut pemerintah mengambil keputusan cepat, di sisi lain,
       legitimasinya membutuhkan konsultasi yang lebih luas yang berarti
       butuh waktu lebih panjang.14 Dalam kondisi yang dilematis seperti
       demikian, peran komunikator atau penyelenggara negara yang

13Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan dan Pornografi (Jakarta:
Penerbit Kanisius)., him. 78.
u lbid., him. 77.
   11   12   13   14   15   16   17