Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
Propaganda merupakan fungsi intelijen ketiga yang tidak selalu berada
di bawah satu atap dengan fungsi intelijen pertama (penyelidikan) dan
fungsi intelijen kedua (pengamanan).Propaganda adalah kegiatan yang
direncanakan (planned activity) yang dijabarkan dengan kata (word) atau
tindakan (deed) atau kombinasi keduanya yang bermaksud mengubah
suatu sikap (attitude) dengan tujuan mengubah tingkah laku (behaviour)
secara sukarela (willingly).
1) Propaganda Sebagai Suatu Proses Komunikasi
Orang harus mempercayai hampir sepenuhnya pada komunikasi
untuk menciptakan propaganda yang berhasil. Penggunaan propaganda
yang berhasil tergantung pada pengertian yang tercipta dari proses
komunikasi tersebut.
Komunikasi adalah suatu subyek yang kompleks.Telah ada kajian
terhadap berbagai aspek komunikasi, seperti halnya masalah yang
menyangkut lambang komunikasi dari budaya satu ke budaya lain yang
berkaitan dengan pertumbuhan “media massa”, seperti radio, internet,
danemail yang sangat mempengaruhi perilaku komunikasi. Penekanan
pada komunikasi, telah mendorong berbagai kajian terhadap kembali
tokoh dan kelompok dinamis, khususnya terhadap semacam perilaku
kelompok yang terkait dengan keresahan sosial (social unrest),
ketakutan, rasa tidak aman, dan permusuhan.
2) Konsep Propaganda
Propaganda adalah setiap informasi, gagasan, doktrin, atau
himbauan-himbauan khususnya yang disebarkan, dan bahwa setiap aksi
yang dipakai untuk mempengaruhi pendapat-pendapat, emosi-emosi,
sikap-sikap, atau perilaku setiap kelompok yang bertujuan agar dapat
menguntungkan pihak propagandis, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Propaganda ada dua macam, yaitu propaganda kata dan
propaganda perbuatan. Propaganda yang pertama melibatkan
pengawasan atau manipulasi lingkungan fisik. Efek dari propaganda ini
sama dengan propaganda yangmempengaruhi perilaku-perilaku
24

