Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
36
oleh permasalahan kesenjangan ekonomi antara pendatang
dan warga asli setempat. Biasanya para warga pendatang
memiliki semangat militansi yang lebih tinggi dari warga
setempat dimana semangat militansi ini memunculkan etos
kerja yang lebih berdaya guna pada warganya sehingga
lama kelamaan warga pendatang mampu menyaingi kondisi
sosial warga setempat dan ketika kondisi sosial warga
pendatang ini semakin lebih baik dan mulai terasa
kesenjangan sosial diantara mereka maka inilah awal yang
memunculkan kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial yang
kurang termonitor dan kurang terkendali bisa mendadak
menjadi konflik sosial di masyarakat. Didalam konflik sosial ini
tidak tertutup kemungkinan penggunaan metode dan sarana
terorisme.
2. Mudah Memobilisasi Massa.
Sentimen negatif kesukuan yang begitu kuat mudah
sekali membawa masyarakat sesama suku sampai ketahap
Polarisasi dan bila kurang termonitor bisa dengan mudah
beranjak ketahap segregasi sampai ketahap destruksi.
Demikian juga fanatisme keagamaan dapat dengan mudah
membawa pengikut / penganutnya untuk sampai pada tahap
Polarisasi lalu beranjak ke tahap segregasi dan sampai ke
tahap destruksi.
Kesenjangan antar golongan juga dapat dengan
mudah membawa golongan tertentu sampai pada tahap
polarisasi dan beranjak ke tahap segregasi lalu berlanjut ke
tahap destruksi. Ego sektoral dalam kelembagaan
Pemerintah pun bisa memunculkan sentimen negatif antara
pegawai dari lembaga-lembaga tertentu, . perkelahian antara
anggota TNI dengan Anggota Polri yang mungkin awalnya
hanya berupa perselisihan pribadi antara satu dua anggota

