Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
41
segera dicairkan sampai kembali normal lagi sehingga tidak
terjadi polarisasi dalam kelompok maka situasi akan
meningkat ke tahap segregasi dimana kelompok yang sudah
terpolarisasi akan mengambil tempat terpisah dari kelompok
lainnya. Pada situasi ini bisa terjadi tindakan kekerasan
berupa ejek-mengejek, lempar-lemparan batu bila ada
anggota kelompok yang mau mendekat ke kelompok yang
lain. Bila situasi ini tidak segera dicairkan untuk kembali ke
tahap polarisasi dan tahap diskusi maka dalam waktu singkat
bisa berubah ketahap destruksi yaitu tindakan kekerasan
massal antara kelompok yang berbeda pendapat tersebut.
Yang terlibat dalam aksi kekerasan ini sebelumnya saling
berhubungan baik, tapi rasa solidaritas kelompok mudah
mendominasi alam bawah sadar mereka sehingga terbawa
emosi untuk berbuat kekerasan.
Peningkatan eskalasi dari tahap polarisasi ke tahap
segregasi akan juga meningkatkan rasa terganggunya
kenyamanan dan ketertiban di masyarakat, dan pada saat
terjadi tahap destruksi maka telah terjadi gangguan
keamanan di masyarakat. Proses perkembangan dari tahap
diskusi ke tahap polarisasi dan berlanjut ke tahap segregasi
ke tahap destruksi seringkali berjalan amat cepat sehingga
sulit terdeteksi aparat keamanan dan biasanya baru
terdeteksi setelah terjadi aksi kekerasan di lapangan.
2) Menurunnya Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat.
Mobilisasi penduduk amat berkaitan dengan akulturasi
budaya dan pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi mobilisasi
penduduk semakin terakulturasi budaya masyarakat dan
semakin lancar pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.
Semakin terakulturasi budaya masyarakat akan semakin
menurunkan sentimen kesukuan, sentimen keagamaan dan

