Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
51
hedonisme semakin menguat seiring tingginya tuntutan kebebasan dan
keterbukaan, kemajuan Iptek dan peradaban umat manusia. Ketaatan
masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan masih
rendah. Pelayanan pendidikan dan kesehatan belum merata atau terjadi
diskriminasi yang tajam karena sudah mengarah pada proses
liberalisasi. Karakter masyarakat Indonesia yang sopan dan santun pun
sontak menjadi “hilang” karena maraknya aksi-aksi kekerasan dan aksi-
aksi terorisme. Hal ini karena nilai-nilai Pancasila mulai ditinggalkan oleh
pemiliknya, yaitu rakyat Indonesia sendiri.
h. Aspek Pertahanan Keamanan.
Aspek pertahanan dan keamanan mengalami perkembangan
yang sangat dinamis. Setelah terjadi pemisahan antara fungsi
pertahanan dan fungsi keamanan, pertahanan negara (Hanneg) dan
keamanan dalam negeri (Kamdagri) terns mengalami perbaikan-
perbaikan. TNI berfungsi sebagai aparat pertahanan negara, dan Polri
berfungsi sebagai aparat keamanan telah melakukan reposisi,
revitalisasi dan reform asi internal, yang diharapkan mampu mengangkat
profesionalism e Tentara dan Polisi dalam menjalankan tugas-tugas dan
fungsinya. Namun perkembangan tersebut belum diikuti dengan
penguatan semangat bela negara masyarakat. Disamping itu, baik TNI,
Polri maupun masyarakat dihadapkan pada aksi-aksi terorisme dan
kekerasan, serta konflik-konflik vertikal dan horizontal yang belum dapat
dituntaskan persoalannya. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran dan
rendahnya rasa aman masyarakat yang dapat menumbuhkan sikap
sating curiga, main hakim sendiri, tidak toleransi, yang bertentangan
dengan nilai-nilai Pancasila.
19. Peluang dan Kendala.
Dari fenomena dan realita perkembangan lingkungan strategis global,
regional dan nasional diatas, dapat ditelaah adanya berbagai bentuk peluang
dan kendala, sebagai berikut:

