Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

belakangan ini, industri pertambangan hanya menyumbang 4-5 % dari
        total GDP, dan untuk beberapa daerah, industri pertambangan
        menyumbang jauh lebih besar terutama untuk daerah Papua, Bangka-
        Belitung, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur.

e. Djadjang S ukam a, Dr., lrM (2007)20), “Meningkatkan Kinerja Instansi
        Terkait untuk Menambah Pendapatan Negara Pada Pengelolaan
        Sumber Daya Mineral Dalam Rangka Ketahanan Nasional”,
        m enyim pulkan bahwa tedapat 4 hal utama yang menyebabkan kinerja
        instansi terkait pengelola sumber daya mineral tidak dapat bekerja
        optimal, yakni : i) kelemahan regulasi ditandai dengan terjadinya
        konflik peraturan perundang-undangan, pelaksanaan otonomi daerah
        menimbulkan ketidakharmonisan pemerintah dan pemerintahan
       daerah; ii) kelemahan kelembagaan ditunjukkan dengan buruknya
        koordinasi antar isntansi, tumpang tindih kewenangan, dan
       pemberdayaan masyarakat kurang berjalan; iii) kelemahan
       manajemen nasional yang ditunjukkan dengan kelemahan arah
       kebijakan pengelolaan sumber daya mineral, keterbatasan data dan
       informasi sum ber daya mineral, tidak konsistennya kebijakan
       konservasi, iklim investasi tidak kondusif; iv) kelemahan penegakan
       hukum dan stabilitas keamanan dengan maraknya penambangan
       tanpa ijin (PETI).

f. Tham rin Sihite, Dr., Ir., ME., (2005)21), “Peningkatan Sinergis
       Pemerintah Pusat dan Daerah Otonom dalam Pengelolaan Sumber
       Kekayaan Alam Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Guna
       Pemantapan Implementasi Otonomi Daerah dalam rangka
       Pembangunan Nasional", menyimpulkan bahwa Pemerintah Pusat
       dan Daerah Otonom dalam pengelolaan sumber kekayaan alam
       sektor energi dan sumber daya mineral belum sinergis dan belum

20 Djadjang Sukam a (2007). Meningkatkan Kinerja Instansi Terkait untuk Menambah Pendapatan
     Negara pada Pengelolaan Sumber Daya Mineral dalam Rangka Ketahanan Nasional. TASKAP.
     PPRA X L Lem hannas Rl.

21 Tham rin Sihite (2005). Peningkatan Sinergis Pemerintah Pusat dan Daerah Otonomi dalam
     Pengelolaan Sum ber Kekayaan Alam Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Guna
     Pemantapan Implementasi Otonomi Daerah dalam Rangka Pembangunan Nasional. TASKAP.
     KRA XXXVIII. Lem hannas Rl.
                                                                                                                                        26
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17