Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

15

         identitas dan kelangsungan hidup bangsa serta perjuangan
         mengejar tujuan nasional8 Menggaris bawahi teori ini, harus diingat
         bahwa wilayah perbatasan yang selama ini cenderung diabaikan
         sebenamya menyimpan berbagai potensi untuk mengembangkan
         kekuatan nasional dimaksud.

                  Keuletan dan ketangguhan masyarakat di daerah
         perbatasan dan di pulau kecil terluar dengan dilandasi
         pengetahuan dan ketrampilan serta sikap nasionalisme yang tinggi
         harus ditanamkan melalui suatu pola pendidikan yang terstruktur
         dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang
         memadai, penyediaan tenaga pendidik yang handal dan kurikulum
         yang sesuai dengan kebutuhan maupun tuntutan perkembangan
         lingkungan strategis. Penyediaan akses pendidikan yang berkualitas
         di sisi lain merupakan sentuhan pemerintah yang dapat mereka
         rasakan sehingga akan terus terpelihara rasa nasionalisme
         Indonesia.

         b. Teori Perbatasan.
                  Seorang pakar politik-Krisoft membedakan antara frontiers

         dan boundaries. Frontier berorientasi keluar dan merupakan
         mengejawantahan kekuatan sentrifugal yang berfungsi
         mengintegrasikan antar negara. Frontier merupakan batas imajiner
         dari dua negara. Frontier terjadi karena pengaruh dari negara diluar
         boundary (batas resmi dua negara). Sedangkan Boundaries
         berorientasi kedalam diciptakan oleh pemerintah pusat sebagai
         pengejawantahan kekuatan sentripetal sebagai faktor pemisah
         kekuatan negara menjadi penghalang integrasi yang disebabkan
         kondisi alam budaya politik dan penduduknya. Pengaruh asing
         berawal dari budaya, ekonomi, sosial, agama dan ras. Indonesia
         sendiri berupa kepulauan sehingga dapat disebut sebagai Benua

8 Modul Ketahanan Nasional, UBS Geostrategi Dan Ketahanan Nasional Modul 1 sd 3,
Sub BS Konsepsi Ketahanan Nasionar, Lemhannas Rl, 2012, hal 3.
   10   11   12   13   14   15   16   17