Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

14

 ada persatuan tidak akan terjadi perbaikan nasib, kualitas hidup maupun
 kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Dalam mewujudkann keempat
 kesatuan itu diperlukan tiga hal yang harus tertanam di hati sanubari setiap
warga bangsa. Yaitu rasa kebangsaan, faham kebangsaan dan semangat
kebangsaan atau nasionalisme. Wawasan Nusantara merupakan satu
motivasi dasar tentang kesatuan dan persatuan yang menjadi prasyarat
agar cita-cita Pancasila terwujud.

    Konsepsi wawasan nusantara harus diimplementasikan dalam
pendidikan politik untuk mewujudkan kesadaran politik masyarakat
berwawasan nusantara. Ramlan Surbakti, berpendapat bahwa:
Sosialisasi politik dibagi dua yaitu pendidikan politik dan indoktrinasi
politik. Pendidikan politik merupakan suatu proses dialogik diantara
pemberi dan penerima pesan. Melalui proses ini para anggota
masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan
simbol-simbol politik negaratiya dari berbagai pihak dalam sistem politik
seperti sekolah, pemerintah, dan partai politik14 Menurut Aifian,
pendidikan politik dapat diartikan sebagai usaha yang sadar untuk
mengubah proses sosialisasi politik masyarakat sehingga mereka
rnemahami dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam sistem
politik yang ideal yang hendak dibangun.15

   Sebagai cara pandang dan visi bangsa Indonesia, wawasan nusantara
harus dijadikan arahan, pedoman, acuan dan tuntunan bagi setiap individu
bangsa Indonesia dalam membangun dan memelihara keutuhan NKRI.
Karena itu implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus
tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.

14Subakti, Ramlan. (1999), rnemahami ilmu politik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia
halaman 117
15Aifian, Idrus. (1996) Kepeloporan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Dalam Pendidikan Politik/
Disertasi Pasca IKIP Bandung.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18