Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

61

    Implementasi Wawasan Nusantara dalam pendidikan politik diterapkan
dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada ranah
kognitif atau pemikiran, wawasan nusantara memiliki andil besar dalam
menanamkan jiwa nasionalisme dalam kurikulum pendidikan politik yang
biasa dilakukan oleh pemerintah, organisasi masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat dan partai politik. Kurikulum pendidikan politik harus
memberikan ruang khusus untuk materi Wawasan Nusantara agar tercipta
manusia unggul yang memiliki jiwa nasionalisme terhadap bangsa
Indonesia. Pada ranah afektif atau penalaran, masyarakat diberikan
motivasi untuk memahami secara mendalam dan terarah tentang materi
wawasan nusantara. Dalam kerangka ini, masyarakat memasuki ruang
yang berisi kebanggan menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri menjadi bagian dari bangsa
Indonesia dilakukan sebagai upaya untuk menginternalisasikan nilai-nilai
wawasan nusantara pada jiwa setiap individu sehingga memiliki karakter
dan jati diri bangsa.

   Dan pada ranah psikomotorik, masyarakat akan melakukan sesuatu
perbuatan yang telah mereka pahami dari Wawasan Nusantara. Pada
tahap ini, masyarakat memiliki karakter dan jati diri sebagai bagian dari
bangsa Indonesia. Rasa kebanggaan sebagai warga negara Indonesia
tumbuh dan berkembang dan terciptanya rasa nasionalisme untuk bangsa
Indonesia. Dalam kondisi ini, seseorang cinta terhadap tanah air dan
bangsa serta rela mengabdikan dirinya untuk kepentingan bangsa. Pada
tahap ini, seseorang akan diharapkan menjadi sosok pemimpin bangsa
yang rela mengabdikan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negara.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10