Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

contoh yang terjadi di Quebec, Wales, Skotlandia, Basque, dan
  ataupun Brittany (Prancis). Masyarakat berbahasa Prancis di
  Quebec, telah dua kali melakukan referendum untuk memilih
 apakah tetap bergabung dengan Kanada (yang umumnya
 berbahasa Inggris) atau berdiri sendiri sebagai negara berdaulat.
 Hasilnya, masyarakat Quebec tetap memilih bergabung dengan
 Kanada. Alasannya, mereka sejahtera, aman, dan makmur bersama
 Kanada, lalu kenapa harus membuat negara baru?

         Sebagai sebuah nation-state, tidak mudah bagi Indonesia
 yang rakyatnya tersebar di 17.504 pulau untuk menyatukannya
dalam satu kerangka negara kesatuan RI guna mencapai cita dan
tujuan nasional. Proses penyatuan berbagai etnik ke dalam suatu
bangsa harus mencakup semua aspek kehidupan sosial politik,
ekonomi dan budaya.

         Lijphart (1977) menyebut sentimen primordial terjadi karena
(1) adanya kesenjangan antarwilayah yang jadi basis kelompok
primordial. Walaupun ada usaha-usaha untuk memajukan wilayah
terbelakang, namun dianggap tidak cukup; (2) adanya intensifikasi
kontak antarkelompok primordial, seperti Gerakan Macan Tamil (Sri
Langka), Basque (Spanyol), dan Karen (Myanmar).

        Pada sisi lain, untuk menghasilkan integrasi nasional yang
kuat, Wriggins (1977), menyebut lima pendekatan: (1) adanya
musuh bersama dari luar; (2) gaya kepemimpinan nasional.
Generasi pertama pemimpin bangsa yang baru berdiri umumnya
adalah pemimpin kharismatik, sehingga integrasi nasionalnya kuat.
Pemimpin kharismatik mengatasi kemajemukan dengan berperilaku
sebagai personifikasi bangsa, seperti dilakukan Soekarno
(Indonesia); Ho Chi Minh (Vietnam); dan Josip Broz Tito
(Yugoslavia); (3) memainkan peran integratif dari lembaga-
lembaga politik dan administrasi pemerintahan, dengan birokrasi
nasional maupun birokrasi militer menjadi alat penentu dalam

                                         23
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10