Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

20

               (kerjasama), competition (persaingan) dan conflict (pertikaian).
               Dalam kehidupan sosial sehari-hari tampaknya selain diwarnai oleh
              kerjasama, juga diwarnai oleh berbagai bentuk persaingan dan
              konflik. Bahkan dalam kehidupan sosial tidak pernah ditemukan
              seluruh warganya selalu kooperatif sepanjang masa.

                   Menurut Fisher dalam Elliott, Michael, Tamra Pearson d'Estree,
             and Sanda Kaufman, 2007, disebutkan bahwa konflik disebabkan
             oleh polarisasi yang terus terjadi, serta tidak adanya saling percaya
             dalam masyarakat yang melahirkan permusuhan diantara
            kelompok berbeda dalam suatu masyarakat. Selain itu, penyebab
            konflik juga disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia. Dalam
            teori kebutuhan manusia, Fisher mengatakan bahwa konflik yang
            berakar dalam masyarakat disebabkan oleh kebutuhan dasar
            manusia (fisik), mental dan sosial yang tidak terpenuhi atau
            dihargai. Menyebut konflik sebagai situasi proses interaksi antara
           dua (atau lebih) orang atau kelompok yang masing-masing
           memperjuangkan kepentingannya atas obyek yang sama, yaitu
           tanah dan benda lain yang berkaitan dengan tanah, seperti air dan
           perairan, tanaman, tambang. Konflik yang terjadi dapat berupa
           konflik vertikal, yaitu antar pemerintah, masyarakat dan swasta,
           antar pemerintah pusat, pemerintah kota dan desa, serta konflik
           horizontal yaitu konflik antar masyarakat.

                 Dalam menyelesaikan konflik, kita harus mengetahui apa yang
           menyebabkan terjadinya konfik. Dalam pandangan sosiologis,
           masyarakat selalu dalam perubahan dan setiap elemen dalam
           masyarakat selalu memberikan sumbangan bagi terjadinya konflik.
           Collins mengatakan bahwa konflik berakar pada masalah
           individual, karena akar teoritisnya lebih pada fenomenologis.
           Menurut Collins dalam Cobb, Sara, 2006, konflik sebagai fokus
           berdasarkan landasan yang realistik dan konflik adalah proses
           sentral dalam kehidupan sosial22.

22 Cobb, Sara. 2006. A Developmental Approach to Turning Points: "Irony" as an Ethics
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11