Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

23

           demikian pula swasta versus masyarakat (lokal). Derajat kedalaman
           konflik sosial juga “sangat dalam” dimana konflik sosial membawa
           akibat kematian, cedera, dan juga kehancuran struktur sosial ekonomi
           (kehancuran rumah dan sarana publik) masyarakat.

                 Dalam kondisi yang serba kompleks maka tidak mudah bagi
           siapapun dan dengan cara apapun untuk menemukan solusi konflik
           sosial secara jitu dan manjur untuk semua kasus. Oleh karena itu,
           penyelesaian konflik sepantasnyalah diletakkan kembali dalam
           bingkai lokalitas dan didekati secara lokalitas pula. Pendekatan
           sepantasnya dilakukan secara bertahap-tahap, dan yang terpenting
           adalah selalu melibatkan semua pihak terkait dalam konflik untuk
           berpartisipasi aktif dalam mencari solusi konflik.
      b. Kementerian Luar Negeri Swedia, Preventing Violent Conflict:
           Swedish Policy for the 21th Century25

                 Dalam penelitian ini ditemukan beberapa hal penting, yaitu bahwa
           perdamaian di suatu negara bisa dibantu apabila antar negara ada
           suatu kesatuan dan adanya kesadaran untuk bersama-sama menjaga
           ketertiban negara. Fakta yang ditemukan, konflik di suatu negara
           apabila sudah meluas maka membutuhkan peran negara lain sebagai
           penengah. Maka solusi yang paling tepat, yaitu melakukan
           pencegahan dengan kerjasama ekonomi dan budaya untuk
           mengembangkan toleransi dan semangat meningkatkan
           kesejahteraan. Komunitas internasional harus secara aktif melakukan
           komunikasi dan pelibatan dengan bekerja sama bersama pada aktivis
           Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap misi-misi
           perdamaian dunia. Terutama dalam mencegah konflik yang
           menimbulkan kekerasan, pengawasan serta pelibatan komunitas
           internasional dalam menegakkan hak asasi manusia akan sangat
           membantu.
     c. Upreti (Elliott, Michael, Tamra Pearson d'Estree, and Sanda
           Kaufman), dalam Kajian konflik Sumber Daya Alam26

25Preventing Violent Conflict: Swedish Policy for the 21th Century, publish by Ministry for
Foreign Affair, Secretariat for Conflict Preventing, Stockholm, 2001.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14