Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
dan toleransi, sementara eksistensi media penyiaran bertujuan utama
untuk membangun karakter bangsa. Meski demikian, harapan ini
belum terrpenuhi sepenuhnya. Media penyiaran diharapkan turut
berkontribusi dalam membentuk karakter, pola pikir, dan menyiarkan
konten yang bagus.
Menurut Hadiyanto dalam suara pembaharuan “Dampak Siaran
Televisi Bagai Pisau Bermata Dua.” Pada bulan Agustus tahun 2005
“Media merupakan cerminan masyarakat. Cermin ini bisa dimunculkan
oleh para pelaku media. Masyarakat Indonesia perlu divisualkan
dalam media dalam nilai kejujuran dan toleransi. Meski demikian, nilai
ini belum tampak optimal digambarkan media”. 36
Televisi sebagai pesawat sistem penyiaran gambar bergerak
yang disertai bunyi merupakan media komunikasi modern. Televisi
disebut sebagi media modern karena dirancang dengan mengunakan
teknologi modern. Di dalam program acara televisi terdapat proses
komunikasi, yakni proses pesan yang disampaikan dari sumber televisi
kepada penerima serta jalannya pesan melalui media massa televisi
dapat mempengaruhi masyarakat penerimanya. Televisi bisa
dikatakan berhasil apabila acara yang disajikan sesuai dengan tujuan
awal yaitu mencerdaskan masyarakat dan mampu mewujudkan hak
semua warga untuk memperoleh pengajaran, serta mempunyai misi
untuk mewujudkan ketahanan nasional
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis, suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan
ketahanan, kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung
36 )Hadiyanto.2005. Dam pak Siaran Televisi Bagai Pisau Bermata Dua.Suara Pembaharuan
82

