Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

Oleh karena itu, sebagai pengguna televisi yang cerdas, kita
 harus dapat memilih tayangan apa saja yang bermanfaat dan dapat
 menambah wawasan nusantara. Sebagai khalayak kita diharapkan
 aktif terhadap pemberitaan yang diberitakan oleh televisi. Jangan
 menjadi khalayak yang pasif, karena jika kita pasif dan menerima
 mentah-mentah apa yang diberikan oleh televisi, kita akan cenderung
terpaku dengan pemberitaan mereka dan tidak dapat melihat dari
sudut pandang yang lain.

           Monopoli dunia bisnis yang berkembang di Indonesia sejak
zaman pemerintahan Soekarno hingga sampai saat ini di
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono masih di kuasai banyak
pengusaha bermodal kuat, termasuk pengusaha yang juga terlibat di
dalam struktur pemerintahan yang berkuasa. Dari bisnis yang bergerak
di bidang usaha apapun, termasuk bisnis di bidang industri penyiaran
televisi saat ini. Hal ini sudah menjadi tradisi bisnis di Indonesia sejak
dulu kala. Berbicara soal monopoli bisnis industri penyiaran televisi
khususnya di Indonesia ternyata juga kuat dikuasai oleh para
pengusaha yang bermodal kuat, termasuk pengusaha yang juga
memiliki peran di dalam pemerintahan dan organisasi politik yang ada
saat ini.

          Wawasan Nusantara sebagai cara pandang dan visi nasional
bangsa Indonesia di dalam mewujudkan cita-cita masih tetap relevan
menjadi pedoman atau turitunan bagi seluruh komponen bangsa
termasuk untuk media massa. Sedangkan faktor-faktor dominan yang
mendukung antara lain keteladanan kepemimpinan nasional,
pendidikan yang berkualitas dan bermoral kebangsaan. Untuk itu
media massa perlu memberi informasi dan kesan yang positif terhadap
proses jalanya pembangunan nasional. Prinsip penyiaran perlu
senantiasa mempertimbangkan tiga prinsip wawasan nusantara, yakni

                                              80
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13