Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
48
tahun 1951, dua tahun setelah wafatnya Hassan al-Banna, sampai tahun
wafatnya di tiang gantungan tahun 1966. Bagi kalangan Ikhwanul Muslimin
yang mengacu pemikiran Al-Banna dan Sayyid Quthb, dunia telah
berkembang ke kondisi era “jahiliyyah modern”, yakni situasi dimana nilai-
nilai fundamental yang diturunkan Tuhan kepada manusia diganti dengan
nilai-nilai palsu yang berdasarkan hawa nafsu duniawi. Bagi Ikhwanul
Muslimin, kemajuan dan modernitas dunia adalah “era barbarian baru”. Oleh
karena itu, untuk mengakhiri “jahiliyyah modern” itu diperlukan negara Islam
atau implementasi syari’ah.
Mula-mula gerakan Ikhwan menekankan pentingnya pembangunan
sosial, pendidikan, dan moral kaum muslimin, jadi merupakan suatu usaha
reformasi dari yang sudah lama dirintis tokoh-tokoh seperti Jamaluddin Al-
Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. Tetapi sistem organisasi
yang diterapkan oleh Al-Banna sedemikian praktis dan modern sehingga
Gerakan Ikhwan merupakan organisasi yang secara konkrit mencoba
merealisasikan pikiran-pikiran pembaruan Jamaluddin Al-Afghani,
Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. Dan dalam pertumbuhan selanjutnya
Gerakan Ikhwan menjadi tidak saja sebagai gerakan sosial dan pendidikan,
tetapi juga kekuatan sosial-politik yang selalu diperhitungkan baik sebelum
maupun sesudah revolusi Mesir 1952.
Hassan al-Banna memulai gerakan Ikhwan hanya dengan enam
anggota, namun pada tahun 1932 sudah membuka cabang di Suez, Abu
Soweir dan al-Mahmoudiya. Kini Ikhwanul Muslimin tersebar kurang lebih di
70 negara, mulai dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Tenggara
hingga Amerika Serikat dan Kanada. Pusat jaringan Ikhwanul masih di Mesir,
dengan kekuatan utama gerakan adalah pembentukan kelompok-kelompok
pengajian (halaqoh). Lalu saat ini anggota dan simpatisan gerakan Ikhwan
telah menyebar ke berbagai wilayah di Asia seperti Indonesia, Malaysia, dan
Jepang, bahkan menjadi lebih luas lagi ke berbagai penjuru dunia.
Penyebaran Gerakan Ikhwan ke seluruh penjuru dunia dilakukan dengan
sistem organisasi yang sangat rapi, bahkan gerakan ini kadang-kadang
menyebar dengan nama lain, tetapi dengan suatu prinsip yang sama yaitu
mengajak manusia ke dalam sistem Islam secara menyeluruh dan berupaya
memukul mundur gerakan sekularisme.

