Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

54

        f. Syiah. Pengikut Syiah sering disebut sebagai Ahlul Bait atau pengikut
        Imam Ali. Kata "Syiah" menurut etimologi bahasa Arab bermakna “pembela
        dan pengikut seseorang”. Adapun menurut terminologi Islam, kata Syiah
        bermakna mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib adalah yang
        paling utama di antara para sahabat dan yang berhak untuk memegang
        tampuk kepemimpinan atas kaum Muslim, demikian pula anak cucunya.127

               Aliran Syiah Islam berpecah kepada cabang-cabang kecil. Tiga cabang
        yang utama pada masa kini mempunyai bilangan pengikut yang besar. Yang
        paling terkenal dan terbesar ialah golongan Syiah “Imam Dua Belas” atau
        Imamiyyah atau Ja'fariyyah yang terdiri dari 90% penduduk Iran dan
        sebagian besar penduduk Iraq. Golongan Syiah yang lebih kecil termasuk al-
        Kaisaniyyah, al-Zaidiyah, Imamiyyah, al-Ghulat, Ismailiyah, dan Syiah Imam
        Bertujuh. Aliran Syiah lainnya diantaranya Syiah Alevi, Bektashi Hamadani
       dan Fatimiyyah. Sebagian penduduk Turki adalah pengikut Syiah Alevi,
       sementara Libya dan Syria memiliki kelompok Syiah Duruzi dan Alawi. Aliran
        Syiah mempercayai bahwa Nabi telah mewasiatkan keturunan Syiah menjadi
       pemimpin umat Islam dan mereka harus bersatu di bawah Imam.

               Syiah sebenarnya adalah pelopor gerakan Islam politik transnasional di
       era modern dan gerakan Islam politik pertama yang berhasil menggulingkan
       pemerintahan yang sah di Iran, yaitu penggulingan rezim Reza Pahlevi pada
       tahun 1979. Mengacu keberhasilan Iran, gerakan Islam politik lainnya meluas
       menjadi transnasional.

17. Perkembangan Lingkungan Regional.

       a. Salafi-Wahhabi di Asia dan Asia Tenggara. Pada tahun 2010, Salafi-
       Wahhabi dinobatkan sebagai kelompok Islam transnasional yang tumbuh
       paling cepat di dunia.128 Pada era modern, gerakan Salafi-Wahhabi kembali
       meraih popularitas di dunia, khususnya negara-negara muslim di Asia
       Tenggara, pada saat terjadi invasi Soviet ke Afganistan pada tahun 1979-
       1988, dimana gerakan jihad bernama Mujahidin dibentuk dengan

R Ahmed, S. Akbar, Rekonstruksi Sejarah Islam D i Tengah Pluralitas Agam a dan Peradaban, Yogyakarta,
      Fajar Pustaka, 2003, hal. 69

128 The Centre for the Study of Religion and Conflict, Center wins N E H grant to study Salafism, online di
      http://csrc.asu.edu/news/center-wins-neh-grant-study-salafism (diunduh 12 September 2013)
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14