Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
42
maupun pemilukada bahkan dalam pemilihan Presiden hingga
tingkat pemilihan Lurah. Maraknya praktek Money Politics akibat
sudah tertanamnya budaya paternalistik dikalangan elit politik.
Elit-elit politik tersebut menggunakan kekuasaan dan uang untuk
melakukan pembodohan dan kebohongan terhadap masyarakat
bahkan Lembaga Peradilan untuk mencapai kemenangan
politiknya. Seperti yang terjadi pada Lembaga Peradilan
Mahkamah Konstitusi (MK), dalam sengketa pilkada. Hal ini
dapat menyeret masyarakat pendukung dua kubu yang
berseteru kepada konflik sosial terbuka atas ketidakadilan
keputusan Lembaga Peradilan yang terbeli.
f. Ekonomi
Terjadi silang sengketa pendapat antara pemerintah dan
sebagian pengamat perekonomian tentang pertumbuhan
ekonomi Indonesia saat ini pasca krisis keuangan global.
Pemerintah sering mengeluarkan pernyataan bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kenaikan positif.
Disisi lain para pengamat perekonomian juga mengeluarkan
pernyataan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya
belum membaik dan belum stabil, dengan indikator nilai tukar
mata uang rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika yang
cenderung mengalami fluktuasi naik dan turun secara signifikan,
tingginya nilai impor dibandingkan nilai komoditas ekspor, dan
lain sebagainya.
Adanya perbedaan pendapat ini tentu menimbulkan
“kebingungan” para pelaku perekonomian di dalam negeri,
karena standar harga yang diterapkan senantiasa berubah
secara ekstrim. Dampak nyata dari kondisi tersebut adalah
beberapa barang yang menjadi komoditas konsumsi masyarakat
luas tidak terkendali harganya dan sulit diperoleh dipasaran.
Masyarakat me_njadi resah dan ini menjadi salah satu potensi
konflik di tengah masyarakat. Contoh nyata dari kondisi ini

