Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
37
terbentuknya bangsa Indonesia relatif kurang, sehingga rasa
persatuan dan kesatuan dalam diri m ereka sedikit memudar.
Sebagian rakyat kemudian merasa bahwa dirinya dan
komunitasnya tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat dan
yang lebih berbahaya adalah adanya sikap dan pandangan ego
sektoral, yaitu mereka merasa memiliki perbedaan suku, agama,
adat istiadat karena mereka tinggal di wilayah-wilayah yang
berbeda serta merasa tidak dapat disatukan antara satu dengan
lainnya. Ketika ada gesekan kepentingan, maka kondisi tersebut
dapat menjadi pemicu terjadinya sebuah konflik sosial.
Terkadang konflik sosial yang terjadi di sebuah wilayah
Indonesia juga sulit dijangkau oleh pihak yang berwenang
menangani, karena sedemikian buruk dan beratnya jalan menuju
lokasi di mana konflik terjadi.
b. D em o grafi
Data statistik awal tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah
penduduk Indonesia dewasa ini diperkirakan lebih dari 259 (dua
ratus lima puluh sembilan) juta jiwa. Jumlah penduduk yang
sedemikian besar tersebut dapat menjadi potensi dan penopang
utama penyelenggaraan pembangunan secara nasional, apabila
diimbangi dengan kualitas SDM yang tinggi. Namun karena
tingkat pendidikan dan keterampilan penduduk Indonesia rata-
rata masih rendah, maka mereka menjadi tenaga kerja yang
tidak profesional dan tidak memiliki produktivitas yang tinggi
sehingga tidak memiliki daya saing yang memadai untuk
ditaw arkan dalam lapangan pekerjaan. Disam ping itu dengan
persebaran atau distribusi penduduk yang tidak merata pada
beberapa wilayah akibat ketidakmampuan wilayah dalam
m endukung kehidupan penduduknya, dikarenakan daya dukung
lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama.
Para investor kemudian m em anfaatkan,kondisi ini dengan
tetap m erekrut mereka sebagai tenaga kerja di perusahaannya

