Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

14

 Justru di berbagai wilayah muncul ketidakseimbangan yang sangat
 menyolok antara daerah dengan pusat dan pinggiran. Dalam
 konsep tersebut tidak dibahas bagaimana ketidakseimbangan
 pembangunan antara daerah-daerah yang terdapat di pulau-pulau
terluar dengan daerah-daerah lainnya yang ada di daratan.
 Padahal disini terjadi ketidakseimbangan yang cukup signifikan, baik
dari segi infra struktur, kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan
Iain-lain. Kondisi ini tentunya akan menimbulkan ketimpangan,
kecemburuan dan rasa iri hati yang apabila dibiarkan berlarut-larut
tanpa adanya solusi yang tepat niscaya akan berpengaruh terhadap
rasa nasionalisme yang pada akhirnya mengganggu terciptanya
ketahanan nasional. Oleh karena itu untuk mengantisipasi adanya
kemungkinan terjadi seperti contoh di atas maka teori tentang
Pembangunan Pusat pinggiran dalam kajian Geografi perlu lebih
dijabarkan lagi bukan hanya pusat dengan penggiran, tetapi
ditambahkan pulau-pulau terluar sehingga pembangunan bisa lebih
merata di semua daerah.

b. Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pulau-
Pulau Terluar Dalam Rangka Mempertahankan Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh Ayub Torry Satriyo
Kusumo. Negara Republik Indonesia merupakan negara kepulauan
yang terbesar di dunia yang memiliki 17.504 pulau terdiri dari pulau-
pulau besar dan pulau-pulau kecil. Dari sekian banyak pulau-pulau
tersebut terdapat 92 pulau-pulau kecil terluar, baik yang
berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni. Pulau-pulau kecil
menyediakan sumber daya alam yang produktif untuk dapat
dikembangkan misalnya terumbu karang, padang lamun (sea grass),
hutan mangrove, perikanan dan kawasan konservasi serta menjadi
faktor penting dalam menggerakkan pariwisata bahari. Akan tetapi
melihat realitas yang ada saat ini, kekayaan alam maupun pulau-
pulau kecil rentan kerusakan, baik itu dari alam maupun akibat
tindakan manusia seperti pencemaran, perusakan ekosistem dan
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17