Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
12
pembangunan wilayah terletak pada perlakuan terhadap dimensi
spasial. Perlakuan tersebut menyebabkan keterbelakangan suatu
wilayah yang dipengaruhi oleh rendahnya tingkat aktivitas
perekonomian wilayah, misalnya daya tarik wilayah, kondisi sumber
daya alam maupun manusia serta rendahnya insentif yang
ditawarkan. Insentif dapat bervariasi dari infra struktur sampai pada
persoalan kenyamanan dan keamanan wilayah yang bersangkutan.
c. Teori Perbatasan. Teori perbatasan menurut Krisoft6
membedakan antara frontiers dan boundaries. Frontier berorientasi
keluar dan merupakan pengejawantahan kekuatan sentrifugal yang
berfungsi mengintegrasikan antar negara tapi masih terdapat
memungkinkan terjadinya saling pengaruh antara dua negara.
Sedangkan Boundaries berorientasi kedalam, diciptakan oleh
pemerintah pusat sebagai pengejawantahan kekuatan sentripetal,
sebagai factor pemisah kekuatan negara menjadi penghalang
integrasi yang disebabkan kondisi alam, budaya, politik dan
penduduknya. Dengan demikian teori ini akan dapat dijelaskan
apakah dalam kaitanya dengan penetapan batas wilayah, Indonesia
menggunakan konsep borders atau frontiers. Ada beberapa
klasifikasi perbatasan antara lain: klasifikasi fungsional/genetis,
klasifikasi perbatasan secara morfologis (perbatasan pegunungan,
sungai-sungai, hutan, geometris, antropo-geografis), fungsi
perbatasan, garis pertahanan, fungsi legal (hukum), zone
perbatasan, perbatasan tanpa penetapan, demarkasi perbatasan
dan perubahan perbatasan.
Sedangkan Teori perbatasan menurut Karl Haushoper
(penemu teori Geopolitik, tahun 1989) yang berhubungan dengan
perluasan wilayah, dimana dalam gagasannya yang
menghubungkan antara politik dan geografi melahirkan konsep
“kebenaran” (living space). Konsep geopolitik Lebensraum (living
space / tempat tinggal) dikenal luas di Jerman beberapa dekade
Evaluasi wilayah perbatasan ( tinjauan wilayah perbatasan nunukan) Pasca Sarjana Ul, 2009.

