Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

42

setempat. Hal ini mengakibatkan pembangunan wilayah tersebut
menjadi tertinggal bila dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya
yang berpenduduk lebih padat. Selain itu terbatasnya sarana dan
prasarana yang ada mengakibatkan kualitas sumber daya manusia
di wilayah tersebut dan tingkat kesejahteraannya masih sangat
rendah. Populasi penduduk yang jarang dan tidak merata serta
kualitas SDM yang rendah membuat pembangunan yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah tidak dapat
dilaksanakan secara optimal.

b. Aspek Sumber Kekayaan Alam (SKA). Potensi sumber
kekayaan alam Indonesia yang sangat besar dan beragam, antara
lain mencakup cadangan energi, yaitu batubara 90,5 milyar ton, gas
alam 334,5 TSCF (Trillion Standard Cubic Feet), coal bed methane
453 TSCF; panas bumi 27.000 giga watt (40% cadangan dunia).
Ketersediaan cadangan pangan, antara lain: padi (swasembada
2008), jagung (swasembada 2007), kedelai (target swasembada
2015), gula (swasembada 2009). Selain itu, bangsa Indonesia juga
masih memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang termasuk
terbesar di dunia (Referensi: Dep.ESDM dan DepTan, Mei 2008).
Indonesia juga kaya akan potensi perikanan baik perikanan darat
maupun laut. Wilayah udara Indonesia mempunyai sumber
kekayaan seperti geostationerorbit (GSO), sedangkan dari dalam
bumi Indonesia mempunyai cadangan minyak, gas dan bahan
mineral lainnya yang besar. Potensi besar tersebut belum diikuti
manajemen sumber daya alam yang baik, sehingga mengundang
pihak tertentu melakukan pencurian, penyelundupan, manipulasi
data, pencemaran lingkungan, korupsi dan kolusi, dan Iain-lain yang
merugikan negara. Demikian pula potensi sumber kekayaan alam
yang terdapat di pulau-pulau terluar, pada dasamya sangat besar
dan mampu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah
tersebut. Namun karena adanya keterbatasan di berbagai bidang
sehingga potensi yang ada tersebut belum dapat dieksploitasi
   9   10   11   12   13   14   15   16   17