Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
37
manusia. Namun di sisi lain, ilmu pengetahuan dan teknologi juga
melahirkan dilema baru, seperti hilangnya realitas-realitas beserta
kearifan-kearifan masa lalu, yang justru lebih berharga bagi
pembangunan manusia, seperti rasa kebersamaan, rasa keindahan,
semangat spiritualitas, semangat moralitas dan semangat
komunitas, sehingga masyarakat lebih menyenangi “gaya” dari pada
“makna", lebih menghargai penampilan ketimbang kedalaman yang
akan merubah pola kesehatan, jenis mata pencaharian, kualitas
lingkungan alam, lingkungan sosial, ekonomi, teknologi maupun
politik. Pandangan positif dan negatif terhadap perkembangan ilmu
dan teknologi merupakan realita, sehingga membutuhkan kehadiran
manusia yang arif dan bijak serta mampu melihat permasalahan
sosial secara holistik antara kebutuhan hidup dan kelestarian habitat
kehidupannya. C epat atau lambat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi ini juga akan masuk pada kehidupan m asyarakat
pulau-pulau terluar sehingga apabila tanpa adanya pembinaan dan
antisipasi secara dini m aka dapat menimbulkan pengaruh buruk
dalam kehidupan masyarakat. Cara antisipasi yang paling efektif
adalah memperkuat rasa kebangsaan masyarakat setempat secara
intensif, sehingga tindakan apapun yang diambil akan didasari pada
rasa nasionalis tersebut.
17. Perkem bangan Regional.
a. D ikaw asan A sia Tim ur. Negara Tiongkok sebagai salah satu
Major Power Asia semakin agresif untuk mewujudkan hegemoni
regional, dalam rangka mengambil alih kendali keamanan dan
ekonomi di kawasan Asia Timur sekaligus ingin mewujudkan laut
Tiongkok Selatan sebagai laut teritorialnya. Hal ini mendorong
timbulnya konflik perbatasan laut dengan negara-negara di Asia
Tenggara. Kegagalan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN bulan Juli
tahun 2012 yang lalu untuk menentukan komunike bersama
terhadap Tiongkok dengan sengketa wilayah Laut Tiongkok Selatan
memperlihatkan persoalan kian memanas. Penyelesaian ke tataran

