Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
38
diplomasi masih belum menunjukkan titik terang. Sengketa tersebut
bahkan telah membelah sikap negara-negara ASEAN. Sementara
itu sengketa mengenai hak teritorial atas kepulauan Spratly dan
Paracel terus berlanjut dengan saling mengklaim kepemilikan kedua
kepulauan tersebbut. Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Taiwan,
Vietnam saling merasa memiliki kepulauan Spratly dan kepulauan
Paracel sedangkan Philipina mengklaim kepulauan Spratly yang
berjarak 160 km dari pantai Philipina dan 800 km dari pantai terdekat
RRT. Malaysia dan Brunei mengklaim memiliki beberapa pulau-
pulau kecil di gugus Spratly.
b. Dikawasan Timur Tengah. Di kawasan Timur Tengah
terutama yang masuk kawasan Afrika Utara, satu tahun terakhir ini
diwarnai gelombang revolusi yang menggerakkan rakyat dan pihak-
pihak oposisi untuk menumbangkan rezim-rezim otoriter yang sudah
berkuasa puluhan tahun lamanya, seperti di negara Mesir dan Libya,
sekarang yang masih bergolak di negara Suriah. Keberhasilan
revolusi tersebut dapat menjadi pemicu terjadinya konflik vertikal di
negara-negara lainnya, celah inilah yang dapat digunakan oleh
negara-negara Major Power yang menaruh kepentingan di suatu
negara berkembang untuk ikut campur terhadap urusan dalam
negeri negara-negara berkembang yang menjadi sasarannya.
Fenomena konflik yang berlarut-larut serta adanya upaya campur
tangan negara Mayor Power ini sedikit banyak tentunya akan
mempengaruhi perekonomian Indonesia khususnya ekspor
Indonesia ke negara-negara yang bersangkutan. Dari nilai ekspor
yang menurun akan berakibat pada tidak tercapainya target APBN
sehingga terjadi pengurangan program pembangunan nasional
termasuk program pembangunan di pulau-pulau Terluar.
c. Di kawasan Asia Tenggara. Pada hakekatnya perkem-
bangan di Asia Tenggara hampir tidak berbeda dengan
perkembangan global, namun perkembangan di kawasan Asia

