Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

38

 kerawanan dan pelanggaran wilayah NKRI dengan negara tetangga baik
 perbatasan darat, laut maupun wilayah udara nasional.

 16. Perkembangan Global.
          Perkembangan hubungan internasional kontemporer dewasa ini

 telah membawa warna kontradiktif dalam hubungan antar aktor (negara
 maupun non negara), termasuk hubungannya dengan lingkungan. Kondisi
tersebut menyiratkan bahwa dewasa ini, sifat ancaman tidak lagi
didominasi oleh ancaman militer tetapi juga oleh ancaman nonmiliter, serta
tidak terbatas hanya pada ancaman tradisional tapi juga ancaman
nontradisional. Kompleksitas tersebut menyebabkan spektrum ancaman
dapat berubah dengan tiba-tiba dari lokal ke nasional, demikian juga
perkembangan eskalasinya, keadaan dari tertib hingga darurat, dan
sebaliknya, tidak mudah untuk diprediksi. Dalam hal ini, kompleksitas
permasalahan dalam percaturan global dewasa ini, masih diwarnai isu
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memunculkan
kesenjangan, keterbatasan energi dan sumber daya yang memunculkan
persaingan, serta kejahatan lintas negara yang mempengaruhi keamanan
nasional dan hubungan internasignal.

        a. Kesenjangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
                  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global yang

        begitu pesat memunculkan berbagai persaingan dan perlombaan
        modernisasi antar negara di berbagai bidang teknologi. Bahkan
        kemajuan sistem informasi dan komunikasi dapat dijadikan ancaman
        bagi negara lain dan mempengaruhi stabilitas keamanan global
        maupun nasional. Sementara itu, kemajuan teknologi pada bidang
        militer secara tidak langsung mendorong kompetisi secara global
        dalam memperkuat kapabilitas militer,29 sehingga menyebabkan
        fenomena perlombaan senjata (arms race) maupun pembangunan
        kekuatan militer (military built-up) yang selalu mewarnai dinamika
        global. Dalam kondisi dunia yang masih memberi perhatian tinggi

29 Paul Hirst, Perang dan Kekuatan di Abad ke-21 : Konflik Mititer, Negara dan Sistem
Internasional, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 123.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17