Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
41
dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah Cina. 36
Pertumbuhan ekonomi yang positif ini diharapkan sejalan dengan
pembangunan ekonomi kerakyatan. Pertumbuhan ini harus sejalan
dengan komitmen pemerataan dan pengembangan sektor nil, sehingga
pendapatan per kapita dapat meningkat dan hasil yang positif dapat
dirasakan juga oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya sebagian
kecil kelompok.
g. Sosial Budaya.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang sangat
majemuk, dengan berbagai macam latar sosial dan budaya. Hal ini
merupakan sebuah tantangan dalam implementasi pembangunan
ekonomi kerakyatan untuk pemerataan kesejahteraan rakyat.
Kesenjangan sosial dan ekonomi juga masih kerap ditemui, karena
kepemilikan barang dan jasa serta sumber daya ekonomi masih
dikuasai oleh golongan tertentu saja. Padahal kemajemukan budaya
dan potensi lokal sesungguhnya dapat menjadi wahana untuk
mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam pembangunan ekonomi
kerakyatan. Oleh karena itu, penerapan dan sistem ekonomi kerakyatan
hams dimaksimalkan untuk mencegah dan mengurangi kesenjangan
sosial-ekonomi, serta mewujudkan pemerataan kesejahteraan
masyarakat.
h. Pertahanan dan Keamanan.
Dalam meningkatkan implementasi pembangunan ekonomi
kerakyatan, maka patut diperhatikan potensi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan yang datang dan luar maupun dari dalam,
terkait pelaksanaan sistem ekonomi kerakyatan. Potensi AGHT di
sektor ekonomi ini baik langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi kondisi pertahanan dan keamanan negara, yang
dikhawatirkan dapat membahayakan identitas, integritas dan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Ul3D NRl Tahun 1945.
36 httDy/www.bbc.co.uk/indonesia/berita indonesia/2013/08/130816 rapbn 2014 sbv.shtml
diakses pada tanggal 4 Juni 2014 pukul 10.00

