Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
25
itu juga membahas tentang kebijakan nasional Indonesia khususnya
di bidang diplomasi dalam penyelesaian konflik LCS dalam rangka
upaya peningkatan politik luar negeri Indonesia dikancah pergaulan
internasionaf serta Peningkatan Ketahanan Nasional. Dalam
Taskap tersebut juga membahas tentang kualitas diplomasi yang
diartikan sebagai perumusan dan pelaksanaan politik luar negeri
suatu negara, yang mana diplomasi telah mengalami perubahan
paradigma baru dari pendekatan politik ke pendekatan
multidimensial. Pendekatan multidimensial sangat penting untuk
memperkuat diplomasi pada jalur G to G atau first track diplomacy
seperti yang dilakukan Indonesia dalam penyelesaian konflik LCS,
namun disisi lain Indonesia juga memerankan second track
diplom acy dalam bentuk lokakarya Laut Cina Selatan. Walaupun
sampai saat ini belum sepenuhnya membuahkan hasil yang
maksimai, Indonesia belum menempuh third track diplomacy dalam
bentuk informal melalui lobi-lobi diplomatik serta dalam bentuk
menghadirkan kekuatan Angkatan Laut di kawasan LCS yang
merupakan strategi penangkalan (naval present) disuatu- kawasan
yang berpotensi konflik.
Dari ke tiga tinjauan pustaka diatas hanya membahas tentang konflik
LCS, ketahanan regional Asia Pasifik sudut pandang Indonesia dan
kerjasama antara Angkatan bersenjata negara-negara di LCS serta
optimaiisasi diplomasi Indonesia dalam upaya peningkatan politik luar
negeri, tanpa membahas dari sisi pertahanan negara Indonesia. Berbeda
dengan referensi yang dijadiakan rujukan dalam penulisan Kertas Karya
Perorangan (Taskap) ini yang lebih menitik beratkan pada upaya
optimaiisasi pertahanan negara guna mengantisipasi dampak konflik LCS
dalam rangka keutuhan NKRI. Namun demikian tinjauan pustaka ini
sangat berguna untuk menganalisis pembahasan pokok permasalahan
dalam Taskap ini yang berangkat dari pemikiran Ketahanan Nasional
dengan mengedepankan Keutuhan NKRI.

