Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

38

  2011 dini hari di Pakistan, sebagai bukti bahwa konsep pre-emptive strike
  benar-benar dilakukan oleh Amerika untuk memasuki wilayah kedaulatan
  negara lain yang diduga sebagai sarang tempat persembunyian teroris.

         Oleh karenanya, terorisme dapat menjadi pintu masuk bagi kekuatan
 militer secara multinasional di kemudian hari, bahkan diramalkan dalam
 kurun waktu 10 sampai 20 tahun yang akan datang, diperkirakan
 terorisme masih menjadi ancaman secara global46.

        Perkembangan lingkungan strategis global yang terjadi saat ini
 berdampak pada situasi dan kondisi yang semakin kompleks dalam
 berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Perubahan terjadi
 begitu cepat pada semua aspek kehidupan harus dapat dicermati dengan
 sebaik-baiknya agar kecenderungan dari interaksi-interaksi tersebut dapat
 diprediksi secara tepat.

        Derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi
yang membuat dunia seolah tanpa batasan, karena informasi dengan
mudah tersebar dan sulit dibendung, menyebabkan berkembang biaknya
kelompok-kelompok teroris dengan sebuah dimensi baru dalam jaringan
internasional, telah memaksa kerjasama antar pemerintah dalam skala
global sebagai upaya yang dilakukan untuk melawan aksi-aksi terorime
internasional. Terorisme telah memanfaatkan globalisasi dan
perkembangan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyebarkan
faham radikalnya ke seluruh dunia yang dianggapnya musuh. Di sisi lain,
kerjasama antar pemerintah masih sangat lemah bila dibandingkan
dengan perkembangan jaringan terorisme itu sendiri.

17. Perkembangan Lingkungan Strategis Regional.

       Pengaruh perkembangan lingkungan strategis regional dalam
memantapkan kerjasama regional penanggulangan terorisme dapat dilihat
dari kesepakatan bersama ASEAN. ASEAN tetap menjadi sokoguru politik
luar negeri Indonesia. Oleh karena itu Indonesia sangat intens berperan

46 Ibid, hal 6-7.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17