Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
39
sejak pembentukannya pada 8 Agustus 1967 (Deklarasi Bangkok) sampai
dengan KTT ke-18 di Jakarta bulan Mei 2011. Banyak tonggak-tonggak
sejarah ASEAN yang telah dirintis dan dihasilkan oleh diplomat Indonesia
seperti Bali Concord I dan TAC (Treaty o f Amity and Cooperation) yang
merupakan piranti dan code o f conduct yang sangat penting bagi
pertumbuhan ASEAN baik ke dalam maupun beyond ASEAN. Pada KTT
ASEAN di Bali tahun 2003, atas inisiatif Indonesia menghasilkan deklarasi
Bali Concord II yang pada intinya ASEAN dikembangkan kearah
terbentuknya suatu ASEAN Community (Komunitas ASEAN) yang
ditopang oleh 3 pilar, yakni pilar komunitas Ekonomi, pilar politik
keamanan, dan pilar sosial budaya yang realisasinya pada tahun 2020.
Pada KTT di Cebu, Philipina pada Januari 2007, tekad membentuk
komunitas ASEAN dipertegas dan dipercepat menjadi 2015.
Pengaruh perkembangan lingkungan strategis yang lain adalah
pembangunan kekuatan militer sejumlah negara (Malaysia dan Singapura)
dan terorisme turut mendominasi perkembangan situasi ASEAN*7.
Permasalahan perbatasan yang tak kunjung usai telah mendorong
terjadinya perlombaan persenjataan dan Angkatan Bersenjata negara-
negara ASEAN, terlihat dari rasio anggaran pertahanan negara
masing-masing terhadap PDB-nya, dimana hal ini dapat menimbulkan
ketegangan yang dapat mengganggu hubungan antara negara-negara
sekawasan.
Demikian pula dengan ancaman terorisme yang telah merasuk ke
negara-negara ASEAN sehingga dapat mengganggu terciptanya stabilitas
kawasan selain stabilitas keamanan nasional negara masing-masing.
Jaringan terorisme yang nyata-nyata bergerak di kawasan Asia Tenggara
adalah Al-Jamaah Al-lslamiyah yang dibentuk sekitar bulan Januari
1993478. Al-Jamaah Al-lslamiyah, adalah pecahan dari jamaah Darul Islam
atau dikenal dengan nama Nil, yaitu kelompok yang melanjutkan
47 Pokok-Pokok Kebijakan Kasal Tahun 2010. Markas Besar Angkatan Laut. Jakarta.
(2010) hal 14.
HOAbas, Nasir. Memberantas Terorisme, Memburu Noordin M. Top. Grafindo Khazanah
Ilmu. Jakarta. (2009). Hal 131.

