Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
Generasi kedua adalah mereka yang pemah dilatih kelompok inti A1 Qaedah, adapun
aksi generasi kedua ini antara lain adalah serangan bom Bali 12 Oktober 2002, serangan bom
di Metro Manila akhir 2000, dan serangan bom kereta di Spanyol 11 Maret 2004. Sedangkan
generasi ketiga adalah mereka tidak pemah dilatih oleh generasi pertama dan kedua. Mereka
sedikit bersentuhan dengan A1 Qaidah atau afiliasinya dan aktif dalam kegiatan keagamaan di
sel sendiri. Pemikiran radikal mereka berkembang, mereka memperoleh kemampuan
kemiliteran secara otodidaktik, termasuk dalam membuat bom, merencanakan dan melakukan
serangan. Perkembangan eksistensi terorisme ini memamng kian menakutkan, karena sulit
dideteksi keberadaannya. Oleh karena itu pencegahan melalui berbagai cara termasuk melalui
jalur pendidikan dalam proses pembelajaran menggunakan model MBS dalam
mengembangkan kurikulum dan bahan ajar menjadi demikian penting. Pencegahan ini
dilakukan, agar orang yang ikut dan bersimpati dengan terorisme dapat dicegah dan dihindari.
Konsep yang dikembangkan disini adalah penyelenggaraan pendidikan baik formal maupun
non formal dalam Sismenas mencegah dan menangkal berkembangnya aksi terorisme.
25. Kebijakan
Kebijakannya adalah mewujudkan sistem manajemen nasional dalam
penyelenggaraan pendidikan guna mencegah berkembangnya terorisme dalam rangka
ketahanan nasional. Para penentu kebijakan dalam Sisdiknas sebagai aplikasi Sismenas
menyusun program dan kegiatan dalam hal pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
menerapkan model MBS menyediakan ruang yang cukup mengembangkan kurikulum
memperkaya bahan ajar dengan memasukkan muatan kemampuan daya tangkal bagi peserta
didik melalui proses pembudayaan penanaman ideologi Pancasila. Program dan kegiatan
pendidikan pada tatar satuan pendidikan disusun berdasarkan data riel bahwa muatan
penanaman ideologi Pancasila dalam perilaku sehari hari baik ketika di sekolah, di rumah,
dan di tengah masyarakat. Berdasarkan data dan kondisi nyata kualitas pendidikan, maka
kebijakan yang diambil oleh penentu kebijakan dalam Sismenas memang benar benar
menjadi prioritas, kemudian dirumuskan program dan kegiatan yang menjamin dapat
meningkatkan kualitas pendidikan dapat pula mencegah terorisme. Dengan kualitas daya
tangkal yang tinggi dan kemampuan menanggulangi ancaman bagi pendidik dan peserta didik
melalui proses pembelajaran, maka dapat meningkatkan kualitas SDM dan memiliki kualitas
ketahanan nasional yang tinggi.
71

