Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

20

                         pemerintahan kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan,
                         peradilan, moneter dan fiskal serta agama.

                        d. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2005 tantang Rencana
                       Pem bangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004- 2009.

                                 Proses pembangunan bangsa dan negara Indonesia yang berlangsung
                      selama ini, selain telah menghasilkan kemajuan juga masih menyisakan
                      banyak permasalahan mendasar yang menuntut perhatian khusus, di
                      antaranya :

                                1) Masih lemahnya karakter bangsa.
                               2) Belum terbangunnya sistem pembangunan dan pemerintahan
                               yang berkelanjutan.
                              3) Belum berkembangnya nasionalisme kemanusiaan serta
                              dem okrasi politik dan ekonomi.
                             4) Belum terwujudnya nilai-nilai utama kebangsaan dan belum
                             berkem bangnya sistem yang memungkinkan masyarakat untuk
                             m engadopsi dan memaknainya.
                            5) Kegam angan dalam menghadapi masa depan serta rentannya
                           sistem pem bangunan, pemerintahan, dan kenegaraan dalam
                           m enghadapi perubahan.

              Peraturan perundang-undangan tersebut secara implisit sama sekali tidak
    bertujuan untuk merenggangkan rasa kebangsaan dan mempertebal rasa
   kedaerahan, tetapi justru semata-mata mempercepat pemerataan kesejahteraan
  dan memperkokoh rasa kebangsaan. Seperti pada pola dasar pembangunan daerah
  Provinsi Sumatera Barat yang mencerminkan aspirasi, filosifi dan pandangan hidup
 Sumatera Barat” Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”, “Syarak
 mangato, adat mamakai”, hal ini tergambar dan proses penyusunannya yang dimulai
melalui sebuah musyawarah yang dihadiri oleh 3 kekuatan utama dalam strata
masyarakat Minangkabau yang disebut “Tigo Tungku Sajarangan, Tigo Tali Sapilin”
   1   2   3   4   5   6   7   8   9