Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
22
ekonomi di suatu daerah terkait dengan permintaan barang dan jasa
dari luar daerah. Dalam menentukan basis dari suatu wilayah,
Daldjoeni23 membedakan adanya dua jenis kegiatan ekonomi: yaitu
(1) kegiatan ekonomi dasar, merupakan kegiatan yang dialokasikan
untuk kegiatan ekspor dan (2) kegiatan ekonomi bukan dasar,
kegiatan yang dialokasikan untuk kebutuhan lokal.
Dari kegiatan tersebut, kegiatan ekonomi dasar yang ada pada
suatu wilayah akan menjadi basis dalam sektor ekonomi wilayah
tersebut. Teori basis ekonomi24 menyatakan perekonomian wilayah
dibedakan dalam dua sektor, antara lain: (1) sektor basis, sektor yang
mampu mengekspor barang dan jasa ke luar wilayah dan diharapkan
mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah dan (2) sektor
non basis, sektor yang bersifat lokal, yang hanya mampu memenuhi
permintaan dari penduduk lokal.
Hanya sektor basis yang kemudian dapat mendorong
perekonomian wilayah karena sektor ini mampu menjual barang/ jasa
ke luar wilayah, dan termasuk juga di dalamnya tenaga kerja.
Sedangkan untuk sektor non basis, masuk dalam sektor servis atau
pelayanan, hal tersebut dikarenakan sektor non basis hanya melayani
kebutuhan lokal saja.
Penulisan taskap ini diwarnai oleh pendapat Achmad Mubarok,
Amri Amir, Daldjoeni, J. Glasson, R. Tarigan dan Pengukuran kualitas
SDM menurut UNDP serta ide-ide dan pendapat penulis sendiri
berdasarkan pengalaman selama ini.
10. Tinjauan Kepustakaan
Mutroni dalam tulisannya “Evaluasi kebijakan pembangunan
sumber daya manusia di wilayah perbatasan Kalimantan Timur”,
memaparkan bahwa wilayah perbatasan suatu negara memiliki nilai strategis
yang tinggi, baik ditinjau dari aspek ideologi, politik, social, ekonmi, budaya,
23 Daljoeni, N. 1998. Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni.
24 Glasson, J. 1977. Pengantar Perencanaan Wilayah. Terjemahan Paul Sitohang. Jakarta:
Penerbit LPFE-UI.

