Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
23
pertahanan dan keamanan negara. Selain itu dapat pula dinilai strategi
territorial di lingkup lokal (Kabupaten), regional (Provinsi) dan nasional.
Dalam tulisan ini secara rinci dijelaskan berbagai permasalahan di
wilayah perbatasan, yaitu; keterisolasian, keterbelakangan, penyebaran
penduduk yang tidak merata, kemiskinan, keterbatasan prasarana dan
sarana pelayanan publik, rendahnya kualitas sumber daya manusia serta
mahalnya harga kebutuhan pokok. Pada level nasional muncul pula masalah
besar seperti masalah tapal batas negara, pembalakan liar, penyeludupan
tenaga kerja, perdagangan barang dan jasa yang tidak terawasi dengan baik,
eksploitasi sumber daya alam yang kurang memperhatikan kelestarian
lingkungan serta degradasi wawasan kebangsaan.
Selanjutnya untuk mengatasi berbagai masalah di wilayah
perbatasan, Mutroni menguraikan 6 ' (enam) pendekatan yang digunakan,
yaitu; 1) Membangun komitmen program dan pembiayaan seluruh tingkat
pemerintahan terkait, 2) Memfungsikan dan mengoptimalkan lembaga
pengelola dan koordinasi pembangunan kawasan perbatasan, 3) Mendorong
tumbuh dan kembangnya kerjasama kabupaten perbatasan, provinsi dan
nasional, bahkan kerjasama luar negeri, 4) Mengembangkan potensi
berbasis lokal yang berorientasi pasar dan berwawasan lingkungan, 5)
Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia kawasan perbatasan,
6) Meningkatkan penegakan hukum dan kondisi keamanan yang kondusif.
Pada penulisan kertas karya perorangan ini, penulis mencoba
menguraikan secara komprehensif integral, baik kondisi pembinaan
masyarakat perbatasan saat ini dan kondisi ideal yang diharapkan, serta
menguraikan pengaruh perkembangan lingkungan strategi baik nasional,
regional dan global. Pada penulisan kertas karya perorangan ini juga
diuraikan kebijaksanaan, strategi dan upaya-upaya yang akan dilakukan
untuk meningkatkan pembinaan masyarakat perbatasan sehingga dapat
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka ketahanan
nasional.

