Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

dengan negara-negara tersebut guna m engem bangkan perekonom ian
       n a sio n a ln y a .

           W alaupun terjadi krisis perekonom ian di Eropa, nam un diprediksi bahwa
       dalam tahun 2012, perekonom ian global akan didorong oleh kem ajuan
       perekonom ian Asia, khususnya China dan India. Di kawasan Asia Tenggara,
       pertum buhan ekonom i, akan berkisar 5,7-6,8 persen, dengan m otor
       penggerak Indonesia, Vietnam dan Singapura. Hal ini karena aktivitas
      ekonom i dikebanyakan negara berkembang telah m enunjukkan peningkatan
       pertum buhan ekonom i secara perlahan. Sebaliknya, banyak negara-negara
       m aju (H igh-incom e countries) masih belum sepenuhnya berhasil m engatasi
       kondisi krisis akibat tekanan baru yang ditim bulkan dari langkah-langkah
      pem ulihan dan restrukturisasi sebelum nya, sebagaim ana yang dialam i
       negara-negara Eropa m enyusul krisis (Sovereign d eb t crisis) di Yunani,
      Irlan dia dan Portugal.

           Krisis ekonom i yang m elanda negara-negara Eropa perlu diw aspadai
      karena apabila tidak teratasi dengan baik dan terus berkem bang akan dapat
      m engarah pada terjadinya krisis perekonom ian dunia. Dam pak dari krisis
      tersebu t juga akan dirasakan oleh Indonesia, dalam hal ini perlu diam bil
      upaya agar dam pak yang tim bul tidak terlalu berpengaruh kepada
      perekonom ian nasional. D isisi lain prediksi pertum buhan perekonom ian dunia
      perlu d iantisipasi dengan baik, agar dapat m erebut peluang yang ada dengan
      m eningkatkan keijasam a dan kem itraan dengan negara-negara terkait untuk
      dapat m engem bangkan perekonom ian nasional.

c. PasarBebas
           Perdagangan bebas yang m ulai digulirkan pada era globalisasi,

      dim aksudkan untuk m engem bangkan perekonom ian dunia dengan
      m enghapuskan ham batan terhadap penjualan produk antar negara berupa
      pajak ekspor-im por atau hambatan perdagangan lainnya. Penerapan
      perdagangan bebas ini dilaksanakan secara bertahap oleh negara-negara di
      dunia sesuai kesepakatan negara-negara di kawasan tertentu, seperti AFTA

                                                                                                               38
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17