Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

47

mendatang cenderung mempengaruhi pada perdagangan regional. Gejala
tersebut dapat terlihat dengan adanya pengelompokan blok-blok
perdagangan regional, misalnya: pengelompokan AS-Kanada-Eropa dan A S -
Eropa-Jepang. Pengelompokan tersebut menjadi suatu blok dagang yang
kuat, dan memainkan peranan yang besar serta menentukan dalam
percaturan ekonomi Internasional. Kerjasama yang dilakukan oleh organisasi
regional seperti APEC, AFTA, NAFTA, SPF maupun Uni Eropa dan
sebagainya diperkirakan akan turut mempengaruhi sistem manajemen
masing-masing negara untuk mengantisipasi perkembangan perekonomian
dimasa mendatang. Kesepakatan para pemimpin APEC yang menghasilkan
kesepakatan untuk melaksanakan liberalisasi perdagan dikawasan Asia
Pasifik pada tahun 2010 bagi negara maju dan tahun 2020 bagi negara
berkembang perlu diantisipasi dengan penyusunan kebijakan dan strategi
dibidang ekonomi dan perdagangan. Kesepakatan ASEAN, untuk
menerapkan pasar bebas (AFTA) pada tahun 2003 melalui pengaturan CEPT
yang akan menurunkan tarif bea masuk hingga 0,5% selama 10 tahun,
seyogianya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai tahap persiapan
dalam menghadapi pelaksanaan liberalisasi tersebut.

          Selama ini kerjasama ASEAN menunjukkan beberapa kemajuan
dibidang tertentu terutama perdagangan dan industri, pariwisata, pertanian,
sosial budaya dan lain-lainnya. Bahkan sejak tahun 1992, kerjasama subĀ­
regional berupa segitiga dan segiempat pertumbuhan seperti IMT-GT,
SIJORI, BIMP-EGA perlu dibina lebih efektif dan efisien agar dapat
menumbuhkan potensi ekonomi dan perdagangan dikawasan bersangkutan.
Namun, kerjasama ekonomi diantara negara-negara ASEAN masih saja
menghadapi tantangan, karena terkait dengan sistem manajemen nasional
masing-masing negara. Beberapa hal yang harus diantisipasi adalah adanya
beberapa produk ekspor yang sama seperti karet alam, kelapa sawit, timah
dan sebagainya, disamping konflik bilateral diantara beberapa negara
ASEAN. Seusai era perang dingin, kawasan ini telah mengalami suatu
keadaan yang relatif stabil, walaupun ketegangan dan potensi konflik tetap
membayanginya. Hal ini disebabkan karena keberadaan dan kepentingan
dasar empat kekuatan besar, yaitu RRC, Rusia, Jepang dan AS, bertemu dan
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13