Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

60

          Fenomena seperti itu, memang lebih cepat ditangkap oleh dunia     #
usaha, dunia swasta, yang tentu saja memiliki daya lentur yang lebih besar
dibanding negara. Lahirlah berbagai perusahaan yang melakukan
kerjasama operasi, kepemilikan silang bahkan merger. Contohnya antara
KLM (maskapai penerbangan / flag carrier Belanda) dan Northwest Airlines
(maskapai penerbangan swasta AS) yang melakukan kerjasama operasi.
Atau antara Mercedez Benz ( Jerman ) dan Chrysler (Amerika). Tujuannya,
adalah efisiensi operasi perusahaan dan perluasan pasar. Demikian juga
antar-perusahaan penerbangan anggota Uni Eropa, yang bekerjasama di
dalam bidang IT ( information technology ). Dampaknya, juga akan
menguntungkan konsumen, yang akan memperoleh barang dan jasa yang
lebih murah.

         Semua itu disebabkan oleh perkembangan teknologi, yang membuka
peluang segala sesuatu, bergerak cepat dan semakin cepat yang
memungkinkan efisiensi yang sangat luar biasa. Mau tidak mau, dunia akan
semakin padat modal/ capital intensive dan padat teknologi/ technology
intensive. Pendekatan padat karya/ labour intensive akan semakin terdesak.
Di sinilah banyak negara yang sedang berkembang sering dihadapkan pada
masalah yang sangat dilematis.

          Perkembangan kondisi ekonomi daerah dapat dilihat dari indicator
ekonomi makro serta perekonomian daerah. Perekonomian suatu daerah
tidak dapat terlepas dengan perekonomian regional, perekonomian nasional
bahkan perekonomian global. Ada faktor-faktor perekonomian yang tidak
dapat dikendalikan oleh daerah seperti yang menyangkut kebijakan
pemerintah pusat menyangkut sektor moneter maupun sektor riil. Kemudian
juga pengaruh perekonomian global seperti pengaruh naik turunnya harga
minyak dunia, dan nilai tukar mata uang asing, dan yang terakhir adalah
pengaruh krisis keuangan global yang telah berdampak pada meningkatnya
pemutusan hubungan kerja dan kelesuan pasar ekspor.

17. Pengaruh Perkembangan Regional
         Pertumbuhan perekonomian negara-negara Asia Pasifik maupun Asia

Tenggara pada dekade 1980-an dan sesudahnya dapat dikatakan cukup
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13