Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

43

mencapai 65% (Pustra, 2007), dan pada akhirtahun 2014 jumlah penduduk
perkotaan diperkirakan mencapai 53 - 54%. Tingkat urbanisasi yang relatif
tinggi belum disertai oleh kamampuan untuk memenuhi kebutuhan
infrastruktur yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk oleh urbanisasi
tersebut maupun “backlog" yang telah ada sebelumnya. Demikian juga
ketersediaan infrastruktur belum merata ke semua golongan masyarakat,
terutama masyarakat miskin.

       Tantangan lainnya adalah berkaitan dengan penyelenggaraan otonomi
daerah, dimana sejak bergulirnya era reformasi 1 (satu) dekade yang silam,
maka telah terjadi pemekaran wilayah dengan adanya 7 (tujuh) provinsi
baru, 135 kabupaten baru, dan 31 kota baru. Dengan demikian hingga saat
ini di seluruh wilayah Nusantara terdapat 33 provinsi, 364 kabupaten dan 92
kota.
Masih adanya kemiskinan absolut yang tinggi (35 juta jiwa atau 15,4% dari
total jumlah penduduk pada tahun 2008) dan rendahnya ketersediaan
lapangan kerja (9,2 juta jiwa pengangguran terbuka atau 8,5% dari total
jumlah usia produktif pada tahun 2008) menjadi bagian yang juga harus
diperhatikan dalam penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan
permukiman.

       Menghadapi tantangan di atas, maka diperlukan pendekatan
pembangunan yang bersifat kewilayahan dan direncanakan dengan matang
sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan perekonomian dan
sosial serta ketersedian infrastruktur suatu wilayah agar infrastruktur
pekerjaan umum dan permukiman dapat mendukung pengembangan
perekonomian dan wilayah secara efisien dan efektif.

         Tantangan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan
permukiman ke depan juga erat terkait dengan pembangunan berkelanjutan
yang menjadi bagian dan 3 (tiga) pilar pembangunan (ekonomi, sosial, dan
lingkungan) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Tantangan
pembangunan berkelanjutan di Indonesia ialah menjaga kawasan dan
lingkungan hunian yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan tanpa
mengakibatkan degradasi lingkungan. Isu ini di Indonesia semakin penting
   1   2   3   4   5   6   7   8